Bimata

Akui Pernah Terlibat Konflik, Presiden Terpilih Prabowo Buka Peluang ke Timor Leste

BIMATA.ID, Jakarta- Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto membuka peluang untuk berkunjung ke Timor Leste usai diundang Presiden Jose Ramos Horta.

Ungkapan itu terlontar saat dia hadir dalam forum antar Menhan di Singapura, Shangri La Dialogue, Sabtu (1/2). Prabowo menanggapi pertanyaan soal cara dia menangani konflik perbatasan RI-Timor Leste setelah dilantik jadi presiden.

“Selama bertahun-tahun saya terlibat dalam konflik di Timor Leste. Sekarang orang-orang bisa melihat saya duduk di meja yang sama dengan Presiden Ramos Horta,” kata Prabowo.

BACA JUGA: Kader Gerindra Dapat Rekomendasi Jadi Bacalon Bupati Pati dari NasDem

Prabowo menceritakan pertemuan dirinya dengan Ramos Horta terjadi pada Jumat malam. Di pertemuan tersebut, membagikan momen akrab.

Menurut pengakuan, Prabowo dan Ramos Horta bahkan berpelukan dan bergandengan tangan.

“Dan dia mengundang saya ke Timor Leste dan saya sedang memikirkannya,” ujar dia.

Undangan Ramos Horta untuk Prabowo pernah mencuat sebelumnya.

Pada Februari, Ramos Horta memberi ucapan selamat ke Prabowo usai unggul sementara dalam e. Pengumuman resmi, baru berlangsung pada April.

Ramos Horta juga mengundang Prabowo untuk berkunjung ke Timor Leste.

BACA JUGA: Habiburokhman Ungkap Alasan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Gibran Hanya Terdiri Elit dan Kader Partai

“Melalui telepon saya mengucapkan selamat dan mengundang presiden terpilih Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk mengunjungi Timor Leste,” kata Ramos Horta, dikutip Radio e Televisao de Timor Leste (RTTL) di kanal YouTube.

“Dan beliau [Prabowo] menyatakan kesediaannya sebelum atau sesudah sumpah jabatan sebagai presiden ke-8 Republik Indonesia,” ia menambahkan.

Indonesia dan Timor Leste memiliki catatan sejarah sendiri. Pada 1975-1999, pemerintah RI mengerahkan pasukan ke wilayah itu yang disebut Operasi Seroja.

Dari 1976 hingga 1985, Prabowo bertugas di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) Angkatan Darat.

BACA JUGA :Gerindra Sumut Gandeng Akademisi,Praktisi dan Politisi dalam Penjaringan Kepala Daerah

Menurut laporan The Guardian, Prabowo dituduh terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia di Timor Leste, termasuk pembantaian tahun 1983 yang menewaskan ratusan orang di desa Kraras. Namun, dia membantah tuduhan tersebut.

Exit mobile version