BIMATA.ID, Jakarta – Tidak diundangnya Presiden Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional PDIP ke-V yang dilaksanakan pada 23-26 Mei 2016 menimbulkan beragam spekulasi di masyarakat. Hal ini tidak hanya menunjukan jika hubungan keduanya yang tidak lagi sejalan namun pasca Rakernas ini PDIP di prediksi akan hengkang dari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Demikian dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman.
“Sebagai partai yang sudah cukup makan asam garam dalam perpolitikan nasional dan juga berpengalaman sebagai oposisi tentu PDIP juga dikenal sebagai partai yang cukup tegas dan tidak setengah-setengah dalam menentukan sikap politiknya, sebaliknya justru akan terlihat aneh manakala PDIP menyatakan tidak sejalan dengan Jokowi namun tetap mempertahankan kadernya di dalam pemerintahan Jokowi ”, tutur Jajat.
Baca Juga : Prabowo Tanggapi Sikap PDIP: Kalau Tak Berkenan Gabung, Tidak Masalah
Jajat menilai, sikap politik PDIP dalam pemerintahan seandainya mengambil oposisi tentu merupakan hal yang wajar mengingat kehadiran putra sulung Jokowi Gibran Rakabuming yang menjadi Wapresnya pak Prabowo, namun sekali lagi yang penting disoroti adalah sikap politiknya terhadap pemerintahan saat ini, apakah keputusan Rakernas ini akan berlaku surut atau hanya untuk kedepannya.
“Situasi politik dilematis yang menimpa PDIP seperti sekarang ini tentunya bukan hal yang biasa, disatu sisi ingin mempertahankan kadernya duduk dalam pemerintahan namun disisi lain secara terbuka berseberangan dengan Jokowi, namun yang jelas keputusan final PDIP nantinya sangat dinantikan publik”, tutup Jajat