BeritaEkonomiNasionalPeristiwaPolitikUmum

Sri Mulyani Buka Strategi Agar APBN Bisa Buat Program Makan Gratis Dari Prabowo

BIMATA.ID, Jakarta- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap sejumlah strategi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) agar program makan siang gratis andalan presiden terpilih Prabowo Subianto bisa berjalan.

Mulanya, bendahara Negara menyampaikan bahwa jajarannya memberikan kerangka besar terkait APBN, termasuk postur hingga pendapatan, kepada pemerintahan baru.

BACA JUGA: Andre Rosiade Setuju Dengan Pernyataan Prabowo Soal Uang Kuliah Digratiskan

“Tentu semuanya selalu menanyakan tentang makan siang gratis gimana Bu? Kita memberikan kerangka besar, amplop besarnya. Ini loh APBN yang nanti kita sampaikan kepada pemerintahan baru, posturnya seperti ini,” ujar wanita yang akrab disapa Ani itu dalam acara Seminar Nasional Jesuit Indonesia di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/5).

“Ada tantangan, tapi kita akan coba terus reform dari sisi perpajakan, kita memperkuat institusi, membersihkan dari korupsi, meningkatkan investasi di bidang digital, sehingga prosesnya menjadi jauh lebih certain dan less corrupt atau mengurangi interaksi sehingga celah korupsi ditutup,” sambungnya.

Ani pun menyebut pihaknya terus melakukan perbaikan dalam pengelolaan anggaran.

“Itu terus kita lakukan, sehingga institutional building tidak boleh berhenti. Namun kita juga sampaikan global environment akan terus dinamis. Dan oleh karena itu, kita tetap harus jaga berbagai kemungkinan dampak dari global spillover itu,” jelas dia lebih lanjut.

Menurut Ani, tidak ada negara berpendapatan tinggi tanpa kualitas sumber daya manusia yang baik. Upaya memperbaiki kualitas sumber daya manusia dilakukan dengan berbagai cara.

BACA JUGA: Andra Soni Dianggap Wakili Figur Prabowo di Banten

“Jadi mau itu adalah dalam bentuk pendidikan, kesehatan, jaminan sosial menggunakan program makan siang atau makanan bergizi, memberikan ibu-ibu hamil, itu semuanya adalah memang tujuannya (memperbaiki kualitas SDM),” ungkap dia.

Perbaikan kualitas SDM perlu dilakukan terlebih aset paling penting Indonesia adalah manusianya.

“Kalau kita lihat anggaran, yang disediakan untuk pendidikan 20 persen, kesehatan hampir sekitar 6 persen, dan kemudian jaminan sosial itu 50 persen dari APBN kita,” sambung Ani.

Selain itu, negara juga akan membangun infrastruktur lebih baik. Sebab, orang perlu mendapatkan produktivitas dan mobilitas.

“Sehingga kita akan terus berfokus kepada manusianya, institusinya, dan kemudian kepada infrastruktur dan kita melakukan transformasi ekonomi menciptakan nilai tambah tinggi,” ujarnya.

BACA JUGA: Profil Budisatrio Djiwandono, Keponakan Prabowo Yang Didukung Gerindra Maju Pilkada Jakarta

 

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close