BIMATA.ID, Jakarta- Ketua DPP PDIP, Said Abdullah menegaskan bahwa partainya tak akan ikut campur atau cawe-cawe dalam proses penyusunan calon kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Said mengatakan bahwa partainya komitmen untuk menjaga etika. Menurut dia, kabinet sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden.
“Kami tidak boleh cawe-cawe di situ. Bagaimana caranya, tidak boleh lah. Etik harus dibangun oleh kami,” kata Said di kompleks parlemen, Senin (20/5).
baca juga: Sekjen Gerindra: Tantangan Bangsa Kita Kedepan adalah Pragmatisme
Saat ditanya soal sikap partainya ke depan, Said tak menjawab tegas. Namun, ia meyakini elite partainya terus membangun komunikasi soal itu.
“Kalau soal PDIP ditunggu atau tidak ditunggu kan komunikasi tetap berjalan. Kan ada komunikasi. Tidak mungkinlah Republik sebesar ini tidak ada komunikasi antar berbagai pihak,” ujarnya.
Meski begitu, keputusan partai untuk berada di dalam atau luar pemerintahan sepenuhnya menjadi hak prerogatif Ketua Umun Megawati Soekarnoputri. Menurut Said, hal itu juga tidak akan dibahas dalam Rakernas partainya yang akan digelar akhir pekan ini.
“Rakernas tidak dalam forum dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan. Karena apa, karena itu sudah disepakati itu adalah prerogatif Ibu Ketum,” katanya.
PDIP pada Pilpres 2024 lalu mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Namun, pasangan nomor urut 3 itu kalah telak dari Prabowo-Gibran.
BACA JUGA: PAN: Prabowo Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri
Prabowo-Gibran diusung oleh koalisi besar yang dibangun Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Partai Gelora, Partai Prima, Partai Garuda, hingga PSI.
Meskipun demikian, Prabowo langsung merangkul dua partai yang menjadi lawannya yakni NasDem dan PKB. Kedua partai itu bersama PKS mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.