BeritaEkonomiInternasionalNasionalPeristiwa

Prabowo Ungkap Fakta Negara Habiskan 319 T per Tahun Untuk Impor BBM

BIMATA.ID, JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto membongkar fakta bahwa Indonesia menghabiskan US$20 miliar atau setara Rp319,56 triliun (asumsi kurs Rp15.978 per/dolar AS) per tahun hanya untuk impor BBM.

Hal itu ia ungkapkan dalam internasional Qatar Economic Forum yang disiarkan YouTube Bloomberg Live, Kamis (16/05/2024).

Prabowo mengatakan, dengan anggaran impor yang tinggi itu, pemerintah harus bisa melakukan penghematan. Oleh karena itu, pihaknya kelak ingin memproduksi solar dari minyak sawit.

Baca juga: Petani Minta Prabowo Dukung Sudaryono Maju Pilgub Jateng 2024

Menurutnya, apabila pemerintah berhasil menciptakan bahan bakar sendiri, utamanya dari sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, maka penghematan besar akan terjadi.

Dengan begitu, anggaran impor minyak selama ini sangat besar bisa digunakan untuk program lainnya yang lebih dibutuhkan.

“Anda tahu, kita mengimpor US$20 miliar setiap tahun untuk minyak solar. Jadi bisa anda bayangkan penghematan yang akan kita dapatkan ketika kita beralih ke biofuel,” ungkap Prabowo.

Lihat juga: Halal Bihalal dan Syukuran Kemenangan Emak-emak dan Perempuan Pendukung Prabowo – Gibran

Lalu, Prabowo pun yakin mampu membuat ekonomi Indonesia tumbuh 8 persen dalam tiga tahun sejak ia menjabat. Pria yang juga menjabat menteri pertahanan itu bahkan mengklaim pertumbuhan ekonomi bisa melampaui 8 persen dalam satu periode masa jabatannya.

“Saya sangat percaya diri. Saya sudah berbicara dengan ahli saya. Saya sudah mempelajari angka-angkanya. Saya sangat yakin kita bisa dengan mudah mencapai (pertumbuhan ekonomi) 8 persen dan saya bertekad untuk melampauinya,” tegas Prabowo, optimis.

Namun, Ia menekankan, bahwa pertumbuhan itu tak bisa dicapai dalam satu tahun. Setidaknya, membutuhkan waktu sekitar tiga tahun.

Simak juga: Prabowo Turut Berduka Atas Bencana Sumbar dan Ucapkan Apresiasi ke TNI Polri

“(8 persen dalam lima tahun?) Dalam dua atau tiga tahun,” tambahnya.

Menurut Prabowo, berbagai program yang telah dijalankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dilanjutkan oleh pemerintahannya nanti. Di antaranya hilirisasi, dan swasembada pangan hingga energi yang dinilai sebagai kunci utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.

“Pada tahun-tahun pertama adalah konsentrasi kita pada pertanian, pangan, produksi pangan, distribusi pangan dan energi. Kami ingin menjadi ramah lingkungan dengan cara yang sangat cepat. Kami ingin memproduksi solar dari minyak sawit, dan hal ini akan menjadi pendorong pertumbuhan yang sangat kuat,” jelasnya.

(Nabil/FAR)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close