BIMATA.ID JAKARTA Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Tambora berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan 5 orang tersangka selama periode Maret-April 2024.
Dalam pengungkapan ini, Polisi berhasil mengamankan total barang bukti sebanyak 5,1 Kg narkotika jenis sabu.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi didampingi Kasatres Narkoba AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan bahwa ada 3 laporan Polisi pengungkapan selama periode tersebut.
“3 (tiga) Lokasi penangkapan antara lain di Jl. Anggrek Rosliana VII No. 2 RT 002/008 Kel. Kemanggisan Kec. Palmerah Jakarta Barat, stasiun Pasar Turi Surabaya Jawa Timur, dan di Jatinegara, Jakarta Timur, yang melibatkan publik figur berinisial RR”, jelasnya.
Dari pengungkapan ini, total barang bukti yang berhasil diamankan terdiri dari 2.040 gram sabu dalam kasus pertama, 3.107 gram sabu dalam kasus kedua, dan 3 paket sabu (1,17 gram), 12 butir Aprazolam, dan ½ butir Pil Ekstasi dalam kasus ketiga yang melibatkan RR.
Syahduddi menjelaskan bahwa pengungkapan ini dimulai dari adanya informasi masyarakat.
Kasus Pertama Unit Narkoba Polsek Tambora mendapatkan informasi tentang transaksi penyalahgunaan narkotika jenis sabu.
Setelah dilakukan penyelidikan, Polisi berhasil mengamankan tersangka berinisial RH dan VM di Palmerah Jakarta Barat dengan barang bukti sabu sebanyak 2.040 gram.
Untuk Kasus kedua diungkap oleh Timsus 3 setelah mendapat informasi tentang transaksi sabu di Tamansari Jakarta Barat.
Mereka berhasil mengamankan tersangka berinisial IS dan FL di Surabaya dengan barang bukti sabu sebanyak 3.107 gram.
Dan untuk Kasus ketiga, yang melibatkan publik figur berinisial RR, dimulai dari informasi masyarakat tentang penyalahgunaan sabu dan pil ekstasi di Jakarta Barat.
Setelah penyelidikan, Polisi menemukan RR di rumahnya di Jatinegara, Jakarta Timur, dengan barang bukti sabu dan pil ekstasi.
Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.
Adapun nilai nominal di pasar gelap narkoba sebesar Rp.9.266.400.000,-.
Kasus-kasus ini akan dikenakan beberapa Pasal terkait penyalahgunaan narkoba
Untuk Kasus I dan Kasus 2 akan dikenakan Pasal 114 ayat (2) Sub Pasal 112 ayat (2) UURI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dimana pidana penjara seumur hidup atau hukuman mati dengan pidana
denda minimal RP 800.000.000,00 (delapan ratus juta) dan maksimal Rp 8.000.000.000,00 (delapan milyar rupiah) ditambah sepertiga .
Untuk Kasus 3 kami akan dikenakan Pasal 112 ayat (2) UURI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 62 Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dengan ancaman pidana paling singkat 4 tahun atau pidana penjara paling lama 12 tahun dengan pidana denda minimal RP 800.000.000 (delapan ratus juta) dan maksimal Rp 1.000.000.000 (satu milyar rupiah) ditambah sepertiga
(W2)