Bimata

Pengamat : PDIP Aktif sebagai Oposisi: Persiapan Hadapi Pemerintahan Prabowo-Gibran?

BIMATA.ID, Jakarta – Sikap  PDIP yang mulai aktif sebagai oposisi di parlemen dianggap sebagai ajang persiapan sebagai pihak oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal ini diperkuat dengan beredarnya kabar jika PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas V PDIP mendatang. Demikian dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman.

“Menjadi setengah oposisi sebenarnya bukan merupakan gaya politik PDIP, namun perbedaannya justru terlihat di era pemerintahan Jokowi periode kedua ini, disatu sisi PDIP bersebrangan dengan Presiden Jokowi tapi di sisi lain masih menikmati kekuasaan melalui para Menterinya, hal ini juga diperkuat dengan mulai aktifnya anggota parlemen PDIP yang tampil menolak usulan kebijakan pemerintah, namun sekali lagi ini belum menunjukan gaya politik PDIP yang biasanya terlihat total”,tutur Jajat.

Baca Juga : Pilkada 2024, Kemenangan Partai Gerindra Akan Tentukan Kesuksesan Program Prabowo-Gibran

Jajat menambahkan, Rakernas V PDIP yang akan datang sepertinya akan menjadi titik puncak arah politik PDIP kedepannya, namun melihat dari tanda-tandanya sampai saat ini sepertinya di periode depan PDIP akan menjadi oposisi, namun melihat situasi politik yang masih dinamis tentu bisa saja akan ada perubahan yang tidak terduga seperti halnya masuknya koalisi partai pendukung Anies-Imin.

“Kehadiran PDIP sebagai oposisi tentu saja akan membawa warna tersendiri khususnya di parlemen, dengan statusnya sebagai pemenang pemilu 2024 apakah PDIP sebagai partai oposisi akan mendapatkan posisi ketua DPR atau sebaliknya seperti yang pernah terjadi pada periode 2014 yang lalu, namun jika aturannya tidak berubah mungkin baru kali ini pemerintahan di Indonesia mendapatkan lawan oposisi dari pemenang pemilu sekaligus ketua DPR”, tutur Jajat.

Exit mobile version