BIMATA.ID, Jakarta- Masuknya program makan bergizi gratis dalam RAPBN 2025 menandakan bahwa Presiden Jokowi tidak hanya mendukung penuh salah satu program utama pemerintahan Prabowo-Gibran namun ini juga dinilai jika Presiden Jokowi tengah menyiapkan transisi antara pemerintahnya kepada pemerintahan yang akan datang agar terjadi berkesinambungan. Demikian dikatakatan pengamat politik Jajat Nurjaman.
“Proses transisi pada umumnya hanya bersifat peralihan kekuasaan semata, namun yang dilakukan Presiden Jokowi kali ini bisa dikatakan sebagai bentuk sikap seorang negarawan dan ingin memberikan contoh yang baik pada saat pemerintahannya berakhir, sehingga Presiden yang akan datang akan langsung bisa menjalankan programnnya tanpa harus menunggu proses perubahan pengajuan APBN yang baru”, tutur Jajat.
BACA JUGA: Soal Percepatan Revisi UU Untuk Kepentingan Prabowo, DPR: Enggak, Tergantung Persepsi
Jajat menilai, pentingnya ada kesinambungan antara pemerintahan saat ini dengan pemerintahan yang akan datang tidak hanya akan mempermudah berjalannya program berkelanjutan, akan tetapi kesan ganti pemerintahan maka program pun harus di ganti tidak lagi terjadi seperti sebelumnya terlebih saat ini arah pembangunan kita sedang mempersiapkan menuju generasi emas tahun 2045 yang akan datang.
“Melanjutkan program dan memberikan dukungan penuh kepada pemerintahan yang akan datang menandakan bahwa proses demokrasi Indonesia sudah berjalan dengan baik, saya kira ini juga patut di apresiasi dan bisa dijadikan contoh kedepannya”ujarnya.
