Bimata

Menteri Mesir Kritisi Kegagalan Komunitas Internasional Cegah Israel Serang Kota Rafah

BIMATA.ID, Istanbul – Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengkritisi kegagalan komunitas internasional dalam mencegah serangan Israel ke Kota Rafah, yang ditinggali lebih dari 1,5 juta warga Palestina yang berlindung dari perang di Jalur Gaza.

“Masyarakat internasional gagal mencegah Israel menginvasi Rafah,” kata Shoukry, Rabu (08/05/2024).

Perintah itu secara luas dipandang sebagai awal dari serangan Israel, yang telah lama dikhawatirkan komunitas internasional, terhadap kota tersebut.

Baca Juga : Hadiri HUT Hendropriyono, Prabowo Apresiasi Inisiatif Penghormatan terhadap Budaya Indonesia

Kemudian pada Selasa, pasukan Israel mengklaim telah menguasai perbatasan Rafah yang menghubungkan Gaza dengan Mesir, dan menutup semua akses lalu lintas dari dan ke kota tersebut.

Tentara Israel mengatakan brigade lapis baja 401 memegang kendali operasional perbatasan Rafah dari sisi Palestina.

Israel pun menggempur Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan kelompok pejuang Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 korban.

Serangan Israel menyebabkan hampir 34.800 warga Palestina terbunuh di Gaza dan 78.100 orang lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Tujuh bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur hingga memicu 85 persen populasi di wilayah kantong Palestina itu mengungsi, di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, kata PBB.

Simak Juga : Jokowi Setuju dengan Luhut, Jangan Bawa Orang Toksik di Kabinet Pemerintahan Prabowo

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).

ICJ, dalam putusan sela yang dikeluarkan Januari lalu, mengatakan “masuk akal” bahwa Israel melakukan genosida di Gaza.

Exit mobile version