BIMATA.ID Nusa Dua – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri pertemuan bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik dan Perikanan Tunisia Abdelmonem Belaati di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (21/5). Pertemuan ini merupakan salah satu agenda Menteri Basuki dalam World Water Forum ke-10 yang diselenggarakan di Bali pada 18-25 Mei 2024
Pertemuan ini membahas utamanya kerja sama di bidang teknologi modifikasi cuaca antara Indonesia dengan Tunisia. “Teknologi modifikasi cuaca bukan hanya untuk mendapatkan air, tetapi juga untuk mencegah banjir,” ucap Menteri Basuki.
Kerja sama Indonesia dan Tunisia ini diwujudkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Teknologi Modifikasi Cuaca sera modernisasi dan manajemen irigasi. MoU ditandatangani oleh Menteri Basuki dan Mengeri Belaati.
Teknologi modifikasi cuaca sering dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Menteri Basuki mengatakan rekayasa cuaca yang dilakukan BMKG juga bertujuan untuk mengisi bendungan dan mengurangi risiko hujan/banjir di berbagai wilayah, termasuk saat perhelatan G20 tahun 2022 di Bali.
“Dengan rekayasa cuaca kita bisa memonitor berapa kubik air yang kita dapat. Kami sangat senang bisa memperkuat kerja sama di bidang air dengan Tunisia,” ujar Menteri Basuki.
Pada kesempatan ini Menteri Belaati mengungkapkan kekagumannya atas penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali yang sangat baik. “Terima kasih banyak atas keramahan dan penyelenggaraan forum air terbesar yang luar biasa. Kami sangat menantikan untuk meningkatkan kerja sama antara Indonesia dengan Tunisia,” ungkap Menteri Belaati.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia dan Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja.
(W2)