Fahira Idris Menilai PTN Harus Bisa Jadi Andalan Kelompok Miskin Dapatkan Pendidikan
BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fahira Idris menilai, pemerintah seharusnya menambah dana yang dialokasikan untuk pendidikan. Sebab, menurut Fahira, banyak negara yang menjadi maju karena meningkatkan kualitas pendidikan yang tentunya memerlukan suntikan dana berlebih. “Banyak negara yang sudah mengalami lompatan kemajuan karena menghadirkan pendidikan tinggi yang berkualitas, tuntas dan terjangkau,” kata Fahira melalui keterangan tertulis, Jumat (24/5/2024).
Baca Juga: Menkominfo Sebut Investasi Microsoft Menjadi Angin Segar Bagi Teknologi Digital Indonesia
Fahira mencontohkan negara Jerman yang sudah menghapuskan kewajiban membayar biaya kuliah untuk mahasiswa di perguruan tinggi negeri (PTN) sejak 2014. Fahira menilai, jika Indonesia percaya pendidikan tinggi akan mempercepat kemajuan bangsa, maka harus mengerahkan semua cara untuk mewujudkan hal itu.
“Jika kita percaya pendidikan tinggi menjadi kunci mempercepat kemajuan bangsa, maka segala sumberdaya harus kita kerahkan mewujudkan paradigma pendidikan tinggi yang lebih inklusif dan berorientasi pada keadilan sosial,” ujarnya. Senator asal Jakarta ini menambahkan, sebenarnya permasalahan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) ini tidak hanya sekadar persoalan keterbatasan anggaran negara untuk pendidikan tinggi.
Selain itu, masalah ketidaksesuaian UKT yang harus dibayarkan dengan kemampuan ekonomi mahasiswa, tetapi hal yang lebih mendasar yaitu persoalan paradigma. Fahira mengatakan, di tengah tantangan finansial dan kebijakan otonomi kampus, penting juga untuk merefleksikan kembali paradigma pendidikan tinggi di Indonesia yang seharusnya menjadi pilar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjamin akses pendidikan bagi kelompok miskin.
SImak Juga: DPR Setuju Rancangan Awal APBN Pemerintahan Prabowo Siap di Bahas
Salah satunya dengan menghadirkan pendidikan tinggi yang berkualitas dan terjangkau. “Paradigma pendidikan tinggi kita yang sudah mulai mengarah kepada industrialisasi perlu ditata kembali. Sudah saatnya, kita mengadopsi paradigma pendidikan tinggi yang menempatkan aksesibilitas dan inklusivitas sebagai prioritas utama,” jelasnya.
Kampus terutama PTN, lanjut Fahira harus menjamin akses yang adil bagi semua warga negara, terutama anak-anak yang berasal dari keluarga miskin dan yang penghasilan orang tuanya pas-pasan. PTN juga harus bisa menjadi andalan kelompok miskin untuk mendapat pendidikan agar kehidupan mereka di masa depan bisa lebih baik.
“Perlu dijaga agar tetap berfungsi sebagai jalan mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjamin akses yang adil bagi semua warga negara, terutama kelompok miskin,” pungkas Fahira.
Lihat Juga: Jubir Prabowo Sebut Bobby Berpeluang Besar Diusung Gerindra di Pilgub Sumut