BIMATA.ID, SAMARINDA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Kalimantan Timur (Kaltim) mengungkap arah koalisi jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 mendatang.
Diketahui, baik Kabupaten/Kota maupun di tingkat Provinsi, arah koalisi partai yang didirikan Prabowo Subianto masih memprioritaskan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Namun, partai di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) ditegaskan Gerindra Kaltim turut dirangkul untuk menyambut pesta demokrasi 5 tahunan ini.
Baca juga: Legislator Gerindra Dorong Peran Partai Dalam Mensukseskan Program Pemerintahan Prabowo-Gibran
Merespon hal tersebut, Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim, Andi Harun menegaskan, bahwa arahan Rakornas di DPP juga membahas arah koalisi.
“Dari pengarahan DPP adalah dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan atau koalisi di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) juga terbuka, sama posisinya, karena dinamika politik di masing–masing daerah berbeda–beda,” ungkap politisi yang akrab disapa AH ini, pada Senin (13/05/2024).
Menurutnya, di Kaltim mendahulukan Koalisi Indonesia Maju (KIM), tapi tidak menutup kemungkinan berkoalisi atau kerjasama politik dengan partai di luar koalisi yang telah mensukseskan kemenangan Prabowo Subianto, dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres Februari 2024 lalu.
Lihat juga: Makna di Balik Angka 08 Bagi Prabowo Subianto
Hal ini pun juga sejalan dengan apa yang tengah dilakukan DPP Gerindra pasca Pilpres yang merangkul beberapa partai di luar koalisi.
Sebut saja PKB, NasDem, PPP bahkan PDIP dan PKS yang kini ingin dirangkul oleh Presiden terpilih periode 2024–2029, Prabowo Subianto.
“Karena di DPP sendiri, pasca Pilpres sangat dinamis sekali komunikasi politik, bahkan disampaikan kepada saya, ada 3 parpol yang sudah menyatakan sepakat bergabung dalam pemerintahan Pak Prabowo–Gibran,” ungkapnya.
Simak juga: PDIP Ucapkan Terima Kasih dan Doakan Prabowo
Sebagai informasi, tidak disampaikan partai mana saja yang akan bergabung pada pemerintahan Prabowo–Gibran agar tidak mendahului pengumuman resmi dari pimpinan pusat parpol yang bersangkutan.
“Artinya sudah ada tambahan parpol di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dinamika politik begitu memang, tidak boleh kaku, dinamis. Ketika semua parpol mau mendukung pemerintahan Pak Prabowo–Gibran, maka sejak saat itu pula kita dapat mengembangkan kerjasama politik di daerah,” tegasnya.