Bimata

BI NTT: Pergeseran Musim Tanam Dampak Pertanian NTT Terkontraksi

BIMATA.ID, Kupang – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan, bahwa pergeseran musim tanam sebagai dampak El Nino menyebabkan pertumbuhan lapangan usaha utama pertanian di NTT terkontraksi sebesar – 0,47 persen year on year (yoy).

Kepala BI Perwakilan wilayah NTT, Agus Sistyo Widjajati menjelaskan, walaupun tren negatif masih terjadi di lapangan usaha pertanian akibat El Nino, lapangan usaha utama lainnya justru memberikan dampak positif bagi perekonomian NTT.

“Pertumbuhan lapangan usaha utama pertanian yang terkontraksi sebesar -0,47 persen (yoy), menjadi salah satu penahan dalam pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT lebih tinggi lagi,” kata Kepala BI Perwakilan wilayah NTT, Agus Sistyo Widjajati di Kupang, Jumat (10/05/2024).

Baca juga: Beri Semangat Timnas U-23 Indonesia, Prabowo: Bangkit dan Berbuat Yang Terbaik

Menurutnya, beberapa lapangan usaha utama yang memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi.

Sehingga, berjalan positif pada pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT pada triwulan I 2024 adalah lapangan usaha administrasi pemerintahan sebesar 9,71 persen (yoy).

Diketahui, lapangan usaha perdagangan sebesar 5,56 persen (yoy), lapangan usaha konstruksi sebesar 1,01 persen (yoy) dan penyediaan akomodasi makan dan minuman sebesar 10,06 persen (yoy).

Lihat juga: Prabowo : Pembuatan Replika Istana Majapahit Merupakan Upaya Lestarikan Budaya dan Sejarah

Sebagai informasi, BI wilayah NTT memprediksi pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan II 2024 akan meningkat dibandingkan triwulan I 2024, seiring dengan masuknya musim panen padi sebagai salah satu komoditas utama dalam lapangan usaha utama pertanian serta aktivitas ekonomi yang terus bertumbuh.

“Karena itu kami harapkan sinergi dan kolaborasi dari semua lini untuk menjaga momentum pertumbuhan ini agar kita bersama-sama dapat mencapai tujuan Indonesia Maju 2045,” tutupnya.

Exit mobile version