BIMATA.ID, Jakarta – Presiden Republik Indonesia terpilih yaitu Prabowo Subianto mengatakan bahwa dirinya merasa dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU) sejak masa muda atau ketika aktif menjadi prajurit.
Dia menjelaskan, seorang prajurit lebih dekat dengan kiai karena berkaitan erat dengan tugas ke daerah berbahaya yang seringkali berhadapan dengan maut.
“Jadi, kalau orang menghadapi maut itu yang dicari kiai. Jadi, tidak usah aneh kenapa saya merasa dekat sama NU,” kata Prabowo, Senin (29/04/2024).
Baca Juga : Prabowo Fokus Persiapkan Diri Jelang Oktober: Agar Tak Ada Waktu Terbuang
Ia juga menjelaskan bahwa saat bertugas di Jawa Barat sering bertemu dengan kiai yang terafiliasi dengan NU.
“Kita ini profesinya selalu menghadapi bahaya, tiap hari menghadapi bahaya, makanya tidak aneh kalau polisi dan tentara itu selalu yang dicari kiai. Yang Kristen paling yang dicari pendeta dan pastor karena kita tidak tahu mungkin ini saat-saat terakhir kita di dunia ini,” jelasnya.
Walaupun demikian, Prabowo berkelakar bahwa para prajurit tersebut tidak mencari kiai saat selesai menunaikan tugasnya.
“Begitu kita pulang tugas, selamat, nah yang dikunjungi bukan kiai dulu. Jadi, inilah fenomena kalau menghadapi saat kritis yang dicari NU, kiai-kiai dicari,” ungkapnya.
Rais Aam PBNU Doakan Pemerintahan Prabowo, Kenang Kebersamaan Sejak 1996
Sementara itu, ia meminta maaf karena belum sempat mengunjungi kiai maupun pondok pesantren yang merestui dirinya bersama Wakil Presiden RI terpilih Gibran Rakabuming Raka untuk berkontestasi dalam Pilpres 2024.
“Saya minta maaf, saya tidak akan lupa. Jadi, saya masih utang. Saya ingat utang itu enggak bisa dilupakan. Saya masih hutang tidak datang ke beberapa pesantren-pesantren penting yang kemarin banyak merestui perjuangan kami,” pungkasnya.