BIMATA.ID, Jakarta – Koalisi partai politik pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran diprediksi akan terus bertambah seiring pasca ditetapkannya sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2024. Baru-baru ini ada Nasdem, PKB dan PKS yang menyatakan siap bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran, selanjutnya publik masih menunggu sikap PDIP akan akan ikut bergabung atau menjadi oposisi. Demikian dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman.
“Jika benar PKB, Nasdem dan PKS ikut bergabung maka hampir dipastikan pemerintahan Prabowo-Gibran akan didukung penuh oleh mayoritas partai di parlemen, sementara itu mengingat bahwa PDIP adalah partai pemenang pemilu 2024 tentu posisinya tidak serta dapat nyaman di posisi ketua DPR, apalagi negara kita pernah mempunyai catatan dimana pemenang pemilu tidak menempati ketua DPR melalui ketentuan perubahan UU MD3,”tutur Jajat.
Jajat menilai, sebagai partai pemenang pemilu tentu saja PDIP mempunyai bargaining lebih besar diantara partai lain, jika saja masuk ke dalam partai pendukung pemerintah dengan posisinya saat ini layak mendapatkan jatah yang tidak sama dengan partai lain, sebaliknya jika PDIP tidak ikut bergabung ke dalam koalisi pendukung pemerintah maka hampir dipastikan hanya mendapatkan status sebagai pemenang pemilu, karena jika mayoritas partai berkehendak lain bisa saja bukan PDIP yang mendapatkan kursi pimpinan DPR periode selanjutnya.
Baca juga: Prabowo Sambut Hangat Kedatangan Surya Paloh di Kediaman Kertanegara
“Merubah aturan seperti UU MD3 beberapa waktu lalu bukan merupakan hal yang sulit, dengan porsi yang dukungan yang lebih besar sebagai mayoritas tentu saja akan lebih mudah dilakukan, namun sekali lagi hal ini bergantung kepada sikap partai politik pendukung pemerintah saat ini, apakah akan memakai sistem yang lama dengan menempatkan pemenang pemilu sebagai ketua DPR atau merubah aturan seperti yang terjadi di tahun 2014 yang lalu”, tutup Jajat.
