BIMATA.ID, Jakarta – Situasi geopolitik yang semakin memanas, dan bergejolak antara konflik Israel, dan Iran sangat mempengaruhi ekonomi, serta geopolitik dunia.
Merespon hal itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memperingatkan BUMN guna mengantisipasi dampak tersebut.
Terkait hal itu, Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen membuat langkah the Fed menurunkan suku bunga acuan tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Baca juga: Muzani Bocorkan Kriteria Menko di Kabinet Prabowo-Gibran
“Serta melakukan kajian sensitivitas terhadap pembayaran pokok dan atau bunga utang dalam dolar yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat,” kata Menteri BUMN, Erick Thohir, Jumat (19/04/2024).
Kemudian, Ia juga menyampaikan, bahwa dua hal tersebut telah melemahkan rupiah menjadi Rp 16.000-16.300 per dolar AS dalam beberapa hari kebelakang.
Sekedar informasi, akibat konflik tersebut dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang, bahkan bisa mencapai lebih dari Rp 16.500 apabila tensi geopolitik tidak menurun.
Lihat juga: Temui Prabowo di Kemhan, Menlu China: Presiden RI Terpilih dengan Suara Terbanyak