BIMATA.ID, Jakarta- Ahli yang dihadirkan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hasan Nasbi mengatakan, tidak ada pengaruh pembagian bantuan sosial (bansos) dengan elektabilitas Prabowo-Gibran.
Hasan bahkan menyebut, jika benar ada pengaruh pembagian bantuan sosial dengan elektabilitas petahana, pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 akan menempatkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi pemenang.
BACA JUGA: Kemendagri Kirim Pejabat Jadi Saksi Tim Prabowo di Sidang MK
“Kalau ada hubungan bansos dengan keterpilihan, Anies tidak bisa menang lawan Ahok,” ujarnya dalam sidang sengketa Pilpres 2024 Mahkamah Konstitusi, Kamis (4/4/2024).
Hasan juga menyebut, sebagai seorang ahli statistik, dia tidak pernah lagi menguji keterkaitan bansos dengan keterpilihan petahana. “Tidak pernah lagi menguji bansos dengan keterpilihan petahana, karena bansos ini selama 18 tahun memang tidak ada hubungannya,” tutur dia.
Menurut Hasan, ada banyak bukti bansos tidak mempengaruhi elektoral petahana, khususnya dalam pilkada. Misalnya pada Pilkada DKI Jakarta 2012 saat Joko Widodo (Jokowi) melawan petahana Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke).
Jokowi yang tak memiliki akses bantuan sosial seharusnya kalah. Begitu juga pertarungan Ganjar Pranowo dan petahana Bibit Waluyo di Jawa Tengah.
BACA JUGA: Gerindra Akan Siapkan Pertemuan Prabowo Dengan Megawati
“Kalau ada hubungannya, Pak Jokowi tidak bisa mengalahkan Foke. Kalau ada hubungannya Pak Ganjar nggak bisa ngalahin Bibit,” imbuh dia.
Contoh lain di Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bisa mengalahkan Saifullah Yusuf yang merupakan seorang petahana.
“Ada banyak sekali kejadian di level provinsi dan kabupaten kota yang setiap pilkada bansosnya juga signifikan dan petahananya bisa dikalahkan,” tutur Hasan.
“Petahana biasanya menang bukan karena bansos, tapi karena calon lawannya dianggap tidak lebih baik. Kalau calon lawannya dianggap lebih baik, mau kasih bansos berapapun petahana akan kalah,” tandasnya.
Sebelumnya, saksi ahli dari kubu capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Faisal Basri menilai bantuan El Nino digelontorkan pemerintah untuk kepentingan politik elektoral.
BACA JUGA: Gerindra Akan Siapkan Pertemuan Prabowo Dengan Megawati
“Nyata bahwa El Nino ini kebutuhan untuk meningkatkan suara, only that, dari segi data itu, ini yang sangat memilukan dan seolah-olah kita semua bodoh,” kata Faisal dalam sidang MK.
Faisal mengaku heran karena pemerintah melanjutkan kebijakan tersebut padahal dampak El Nino di Indonesia sudah mereda.