BIMATA.ID, Jakarta- Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah membantah meminta jatah menteri di kabinet pasangan calon Pilpres 2024 terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Gus Miftah, isu berembus yang menyebut dirinya meminta jatah sebagai menteri agama di kabinet Prabowo-Gibran tidaklah benar.
BACA JUGA: Gerindra: Prabowo Sudah Sering Bicara Soal Kabinet Dengan Ketum Parpol Pendukung
“Isu-isu yang berkembang Gus Miftah calon menteri agama, saya dari awal menyatakan ke Pak Prabowo saya enggak ada minat di situ. Karena saya masih mau sibuk dengan urusan umat, dengan ngaji dan lain sebagainya,” kata Gus Miftah selepas menerima kunjungan Gibran di Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman, Selasa (26/3).
Kata Gus Miftah, Prabowo pernah membincangkan ini dengannya. Akan tetapi, dia merasa belum pantas untuk jabatan sebesar itu. Bagi dia, masih banyak figur-figur lain dengan yang lebih layak memimpin Kementerian Agama.
“Saya merasa enggak pantas, belum pantas lah, masih banyak kader-kader bangsa lain yang menurut saya lebih baik,” ucapnya.
Gus Miftah mengklaim tak pernah mengincar apa-apa di balik dukungannya kepada Prabowo-Gibran sepanjang gelaran Pilpres 2024. Baginya, dekat dengan kedua sosok itu saja sudah cukup lantaran lebih mudah dalam menjembatani aspirasi masyarakat.
Dia juga tak masalah manakala dimintai masukan apapun menyangkut pembangunan, kecuali saran susunan kabinet yang kewenangan dan hak prerogatif Prabowo-Gibran.
BACA JUGA: Klaim Ditawari Menteri di Kabinet Prabowo, Ganjar: Di Luar Lebih Baik
“Ini juga untuk pelajaran teman-teman relawan atau yang punya saham di pemenangan Mas Prabowo-Gibran, enggak usah lah kita minta-minta jabatan. Toh mereka tahu kapasitas, kapasitas, tahu kinerja, tahu prestasi siapa yang bisa mampu atau tidak, mereka punya ukuran beliau-beliaunya ini,” saran Gus Miftah.
“Jadi saya pikir kalau dukung harus dapat jabatan apa itu pola-pola yang perlu jauhi. Kalau kita sayang dengan pasangan Prabowo-Gibran ini ya bagaimana kita mendukung, mendoakan tanpa harus minta-minta jatah. Itu bagi saya lebih penting memastikan program-program kampanye berjalan dengan baik. itu bagi saya lebih baik,” pungkasnya.
KPU telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024. Mereka berhasil mengalahkan dua kontestan lain, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
Mereka menang satu putaran usai unggul di 36 dari 38 provinsi di Indonesia. Sementara dua provinsi lainnya dimenangkan oleh AMIN. Kini, komposisi menteri di kabinet pun cukup menjadi perbincangan.
BACA JUGA: TKN: Kenaikan Tarif PPN Jadi 12% Bukan Kewenangan Prabowo-Gibran
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto secara spesifik meminta lima kursi di kabinet. Pernyataan itu disampaikan Airlangga saat bertemu para Ketua Golkar di tingkat daerah pada Jumat (15/3) di Bali.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng mengaku akan menyampaikan langsung permintaan partainya itu kepada Prabowo.
“Tentunya kami sampaikan kepada presiden. Apakah presiden setuju atau enggak itu kan prerogatif presiden,” ucap Mekeng saat dihubungi, Senin (18/3).