BIMATA.ID, Jakarta- Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi merespons usulan soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi ketua ‘Barisan Nasional’, pimpinan besar koalisi Prabowo-Gibran. Budi berpendapat tak ada yang salah dengan usulan itu. Menurutnya, usulan itu sah-sah saja.
“Yang namanya aspirasi, yang namanya pendapat, untuk hal-hal tertentu seperti tadi Presiden (menjadi pimpinan besar koalisi Prabowo-Gibran), ya enggak apa-apa, dinamika aja,” kata Budi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (13/3).
BACA JUGA: Pemimpin Negara Ucapkan Selamat ke Prabowo
Budi enggan berspekulasi terlalu jauh. Dia hanya mengatakan Projo akan selalu bergerak sesuai arahan Jokowi.
Dia memilih untuk memantau dinamika politik yang sedang berjalan. Budi menyebut persoalan koalisi sebaiknya dibicarakan setelah hasil resmi Pilpres 2024 terbit.
“Pak Prabowo aja masih nunggu. Kita aja masih nunggu keputusan resmi KPU kan,” ujar Budi Arie.
Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jeffrie Geovanie sebelumnya mengusulkan Jokowi menjadi pimpinan besar koalisi Prabowo-Gibran.
Jeffrie menilai karakter Jokowi cocok memimpin barisan pendukung Prabowo-Gibran. Dia menyebut kelompok itu sebagai “Barisan Nasional”.
BACA JUGA: PSI Usul Jokowi Jadi Ketua ‘Barisan Nasional’ dari Partai Koalisi Prabowo-Gibran
“Jadi kira-kira nanti barisan nasional cukup 75 persen majority. Kemudian ada konsensus semuanya menunjuk satu orang jadi ketua Barisan Nasional ini. Dan menurut saya yang ideal yang diterima semua parpol ini Pak Jokowi,” ungkap Jeffrie dalam wawancara di kanal YouTube Podcast Zulfan Lindan Unpacking, yang diunggah Jumat (1/3).