BeritaNasionalPolitik

Sosok Dibalik Kostum Ramah Lingkungan yang Dipakai Ganjar-Mahfud

BIMATA.ID JAKARTA  Ganjar Pranowo dan Mahfud MD kembali mencolok dengan fesyennya di debat keempat pilpres 2024.

Pada debat semalam (21/1/2024), keduanya mengenakan kostum unik ramah lingkungan, lagi-lagi disesuaikan dengan tema debat yakni terkait dengan pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Keduanya mengenakan kemeja panjang berwarna hijau dan scarf berwarna kekuningan. Kemeja tersebut juga dilengkapi dengan berbagai patch yang bertuliskan slogan program kerja mereka.

Diketahui, baju yang mereka kenakan adalah baju ramah lingkungan yang dibuat oleh brand SukkhaCitta. Brand ini dibuat oleh Denica Riadini-Flesch pada 2016, mengedepankan fesyen dengan bahan ramah lingkungan, menggunakan bahan kain hingga pewarna alami.

Dia membuat brandnya terinspirasi dari wanita-wanita di pedalaman yang dia temui, membuat kain dan pakaian seluruhnya menggunakan tangan, dan masih terjebak dalam kemiskinan.

Sebagai seorang ekonom pembangunan, dia melihat secara langsung tantangan-tantangan yang dihadapi perempuan di komunitas-komunitas di Indonesia. Hal ini mendorongnya untuk membangun jembatan, menghubungkan pembeli dengan karya para ibu-ibu tersebut

Karena sifat kompleks dari industri garmen, dan banyaknya lapisan perantara di dalamnya, sulit bagi perempuan desa untuk mendapatkan upah layak meskipun bekerja 12 jam sehari.

Hal itu membuatnya menyadari dia ingin melakukan perubahan, atau setidaknya menjadi bagian dari solusi, dalam menjembatani konsumen dan pengrajin.

Adapun, nama SukkhaCitta diambil dari bahasa Sansekerta, berarti kebahagiaan dalam bahasa Indonesia. Nama ini menjadi pengingat bahwa koneksi adalah hal yang membuat hidup layak dijalani. Dari pengrajin langsung ke konsumen,  dan hasilnya kembali ke komunitas para pengrajin.

Baju-baju yang diproduksi brand ini juga dibuat menggunakan serat nabati tanpa ada campuran seperti poliester. Kain katun mentahnya ditenun dengan tangan oleh penenun ahli di Jawa Tengah.

(W2)

Tags

Related Articles

Bimata
Close