BIMATA.ID, Bekasi – Kehadiran capres nomor urut 2, Prabowo Subianto di Bandar Djakarta Bekasi, Senin (22/1/2024) memberi kesan mendalam bagi sejumlah pedagang bakso yang menghadiri acara ‘Curcol Tukang Bakso bersama Prabowo’.
Salah satu pengalaman disampaikan oleh Pariyono (34) yang mengaku terinspirasi dengan pernyataan yang dikatakan Prabowo selama menyapa ratusan pedagang bakso; mie ayam; dan UMKM se-Bekasi.
Menurut Pariyono, Prabowo telah membuatnya lebih bersemangat dan percaya diri untuk mencapai hidup yang lebih baik.
“Pak Bowo menurut saya menginspirasi para pedagang, jadi biar para pedagang, UMKM tidak dipandang sebelah mata,” ujar pedagang bakso yang biasa menjajakan produknya keliling wilayah Bekasi Timur.
Ia pun berharap nasib para pedagang kecil menjadi perhatian Prabowo-Gibran bila mendapat mandat memimpin negara. Pariyono meyakini program yang disampaikan Prabowo, khususnya pemenuhan gizi anak akan membawa keadilan bagi rakyat kecil seperti dirinya.
“Saya sangat setuju, sangat mendukung karena untuk kemajuan rakyat juga,” kata Pariyono.
“Karena nggak hanya untuk kalangan yang mampu, jadi bisa merata, jadi orang-orang UMKM, kalangan bawah juga bisa punya anak yang berpendidikan tinggi,” sambungnya.
Kesan hampir serupa juga disampaikan oleh Sri Subekti (45), pedagang bakso asal Perumnas 1, Bekasi Barat. Menurutnya, program pemenuhan gizi anak dengan memberikan susu dan makan siang gratis akan meringankan beban ibu rumah tangga.
“Karena maaf ya, buat ekonomi ibu-ibu yang susah, kalau dikasih kan alhamdulillah banget,” kata Sri yang biasa menjual bakso di kedai dekat rumahnya bersama suaminya, Sugeng Rianto (52).
“Karena saya berasa sendiri ya, bagaimana harus ngasih susu anak, ngasih makanan bergizi, (progam Prabowo-Gibran) bagus,” sambungnya.
Selain mendukung program Prabowo-Gibran, kesan lain disampaikan Sugeng saat bertemu Prabowo. Ia tak menyangka Prabowo adalah sosok yang gemar guyon.
“Kesan saya senang gitu liat Prabowo. Ceria, istilahnya senang sama guyon. Saya harapannya Pak Bowo bisa mengatasi (keresahan), memperhatikan pedagang-pedagang kecil,” tutur Sugeng.
[HW]