BIMATA.ID TEGAL Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, memutuskan beristirahat di sela kampanyenya dengan menginap di salah satu rumah warga di Jalan Arjuna Gang 14 A No. 56 RT 02 RW 03, Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah, Rabu (10/1) malam.
Rumah tersebut diketahui milik seorang guru honorer SMP bernama Waidah. Rumah itu belum selesai direnovasi. Ganjar tiba di lokasi sekitar pukul 21.00 WIB. Kehadirannya disambut hangat warga sekitar.
“Pak Ganjar, Pak Ganjar,” teriak sejumlah warga di lokasi.Mereka antusias mengikuti langkah Ganjar yang hendak menuju kediaman milik Waidah.
Di sana Ganjar juga menyapa pemuda setempat. Dia bahkan sempat meminta mereka bernyanyi. Setelahnya, Ganjar masuk ke dalam rumah. Kondisi rumah Waidah masih direnovasi.
Waidah diketahui merupakan single parent dan memiliki seorang anak bernama Fikri Haikal. Anaknya bekerja di perusahaan farmasi di Jakarta.
Fikri merupakan alumni SMK Negeri Semarang Jawa Tengah pada tahun 2017 lalu. Saat Ganjar ke rumahnya dia tidak ada di lokasi karena bekerja.
“Ibumu sudah besarin kamu, sekarang gantian tugas kamu bantu orang tua ya. Kerja yang baik, jaga integritas, jaga nama baik almamater mu. Jangan korupsi. Aku numpang tidur di rumah mu boleh gak? Aku mau nginep di rumah mu di Tegal ini boleh gak?” tutur Ganjar kepada Fikri lewat video call.
“Dipersilakan pak, tapi alakadarnya ya karena renovasi belum selesai,” balas Fikri.
Ganjar mengaku, kegiatan menginap di rumah warga bukanlah sesuatu yang baru. Melainkan sudah menjadi kebiasaannya sejak saat masih jadi Gubernur Jawa Tengah.
“Minimal merasakan. Biasanya kadang-kadang orang menyampaikan aspirasinya, berkeluh kesah, langsung,” tutur Ganjar.
Menurut Ganjar, dengan tidur langsung di rumah warga dapat secara langsung mendengarkan keluhan warga. Dari sanalah dia akan mengambil kebijakan yang berpihak pada warga.
“Jadi kita mendengarkan suara masyarakat. Tapi pada sisi lain kita bisa merasakan. Kalau mau tidur di rumah rakyat mendengarkan, ya rasakan di sini. Biar tau kondisinya, biar tau ceritanya, dari hati ke hati.
Keseharian gitu. Maka kita kadang-kadang enggak perlu mendengarkan suaranya. Silakan dirasakan saja. Itulah sebenarnya cara kita melihat membaca, kemudian kita adopsi menjadi sebuah kebijakan,” tutupnya.
Ganjar tidur beralaskan matras dengan sprei berwarna cokelat lengkap dengan 2 bantal di dalam kamar.
(W2)