BIMATA.ID JAKARTA Ganjar Pranowo, Calon Presiden nomor urut 3, mengenang dan merayakan nostalgia saat mengunjungi kos-kosan dan kantor pertamanya di Jakarta setelah lulus kuliah. Bersama istri, Siti Atikoh Supriyanti, Ganjar disambut hangat oleh pemilik kos dan warga sekitar sebagai bagian dari keluarga, pada Sabtu (6/1/2024).
Dengan mengenakan kaos olahraga warna gelap, Ganjar berjalan kaki melintasi gang di daerah Petojo Sabangan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Warga setempat menyambut Ganjar dengan penuh keakraban, seolah-olah anak yang kembali pulang dari perantauan.
Mendapat sambutan hangat tersebut tidak mengherankan, mengingat semua warga tetap mengenali Capres nomor urut 3 ini dengan baik. Sebaliknya, Ganjar juga masih ingat satu per satu nama warga di sekitar kos pertamanya.
Contohnya, ia menyebut nama Rosali, pemilik kos yang akrab dipanggil Bu Ros, dan Engkar, perempuan yang selalu membantu mencuci pakaiannya.
“Ini Ibu Ros yang punya kos dan ini Engkar, yang bantu saya cuci baju,” ungkap Ganjar.
Selanjutnya, mantan Gubernur Jawa Tengah selama dua periode itu melihat perubahan yang signifikan pada rumah kos tersebut. Dulu, kos-kosan masih menggunakan dinding kayu triplek, sedangkan sekarang sudah menggunakan tembok.
“Dulu itu pembatasnya triplek. Ukurannya 2×5 meter persegi, jadi kalau kaki selonjor itu habis. Satu bulan Rp 50 ribu,” ceritanya.
Ganjar mengingat masa itu, di mana ia menempati kos tersebut selama kurang lebih 4 tahun sejak 1997. Selama periode tersebut, Ganjar biasa berjalan kaki sekitar 500 meter setiap berangkat dan pulang kerja di sebuah perusahaan konsultan.
“Kalau berangkat kerja jalan kaki, lumayan dekat. Itu kantor yang baru dibangun baru dirintis, dan saya kerja di situ,” kenangnya.
Politikus yang kini menjadi Capres bersama Mahfud MD itu juga memori peristiwa tahun 1998 saat terjadi kerusuhan besar di Jakarta. Waktu itu, banyak orang berlarian, termasuk masuk ke tengah kampung.
“Dulu gang ini ramai waktu peristiwa 98 itu,” paparnya.
Setelah bernostalgia bersama warga sekitar kosnya, Ganjar melanjutkan perjalanan kaki menuju tempat kantornya dulu. Namun, kini tempat itu telah berubah menjadi toko modern.
“Ini dulu kantornya. Itu ada paku-paku untuk pasang AC, itu dulu saya yang pasang sendiri,” ucapnya.
Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD berbagi tips kepada anak muda yang ingin merintis karir di Jakarta atau daerah lain, yaitu tetap semangat berjuang.
“Waktu itu gaji saya Rp350 ribu, ya ngenes aslinya. Jadi kebutuhan makan harus diatur, jangan cari yang mahal. Pesannya berjuang, belajar memanajemen, dan jangan mengeluh,” ungkapnya.
Sementara itu, Ibu Ros menyatakan bahwa Ganjar adalah anak yang baik dan ramah dengan warga sekitar kos. Oleh karena itu, Ganjar sudah dianggap sebagai keluarga mereka sendiri. “Orangnya baik, ramah dan sering kumpul warga di sini. Ya ini seperti pulang, dia seperti keluarga sendiri,” katanya.
(W2)