Dalam orasinya, sejak awal hingga akhir, Ganjar menegaskan konsisten tidak akan abu-abu. Berikut ini adalah pernyataan pemungkas Ganjar dalam debat pertama capres 2024, setelah Anies dan Prabowo memberikan pernyataan penutup berdasarkan nomor urut capres.
“Terima kasih, ini panggilan sejarah buat Ganjar-Mahfud. Ganjar anak polisi enggak berpangkat tinggi. Pak Mahfud bapaknya pegawai kecamatan.
Kami ini orang kecil yang kalau rapat, bapaknya hanya di level kecamatan. Kami terbiasa dengarkan keluh kesah rakyat.
Kita klasifikasi semua persoalan, afirmasi kelompok rentan perempuan, penyandang disabilitas, anak-anak manula, mereka butuh perhatian lebih. Ini jangan tinggal mereka.
Kedua bagaimana pemerintah bisa layani dengan beri teladan pemimpin yang anti korupsi. Beri layanan mudah, murah, cepat, sat set. Kalau bisa bahagia rakyat.
Pemerintah ini ada yang ketika dikritik enggak baper [bawa perasaan]. Media menulis, ini vitamin, bukan merongrong, apalagi merasa terancam.
Kalau demokratisasi ini terlaksana, enggak ada lagi cerita bu Sinta, mas Butet, Melki, karena dewasa dalam demokrasi.
Maka dalam penghormatan HAM, kita konsisten antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Dan, saya berdiri dengan korban. Terima kasih. Mohon maaf kalau ada kata yang salah.”
Debat pertama dari lima debat ini mengangkat tema Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik, dan Kerukunan Warga.
Pada sesi awal, Ganjar menyampaikan visi, misi, dan program dalam waktu empat menit. Setelah itu ada sesi menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan panelis dari KPU.
Kemudian ada sesi saling bertanya dan menjawab, juga menyanggah, antara Ganjar, Anies, dan Prabowo. Adapun sesi terakhir debat ini adalah pernyataan pemungkas
(W2)