BIMATA.ID JAKARTA Tak lama lagi, rakyat Indonesia akan memasuki gelaran puncak politik, yakni pemilihan umum (pemilu) serentak yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024 untuk memilih anggota legislatif serta calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres).
Sebagai bagian dari ikhtiar merawat politik kebangsaan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengagendakan untuk menggelar dialog dan uji publik bagi tiga paslon (pasangan calon) Capres-Cawapres pekan ini. Ketiga paslon tersebut juga telah mengonfirmasi kesiapan mereka untuk hadir.
Uji publik bagi paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar akan diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Rabu, 22 November pukul 09.00–11.00 WIB.
Uji publik bagi paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabumi Raka akan diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Surabaya pada Jumat 24 November pukul 09.00-11.00 WIB.
Sedangkan uji publik bagi paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Kamis, 23 November 2023 pukul 13.00–15.00 WIB.
Haedar Nashir Ajak Masyarakat dan Aparatur Negara Sukseskan Pemilu dengan Penuh Keadaban
Menjelang pesta politik lima tahunan tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyatakan harapan Persyarikatan agar Pemilu 2024 berjalan sukses dengan pelaksanaan Lubedjurdil, bermartabat, aman, damai, dan tetap terjaga persatuan nasional.
“Pemilu tetap berada dalam koridor konstitusi serta tidak ada penyimpangan. Para kontestan, termasuk capres-cawapres beserta tim dan seluruh pendukungnya dapat berkontestasi secara demokratis disertai kejujuran, keterpercayaan, lapang hati, serta siap menang dan kalah secara sportif,” ujarnya, Selasa (21/11/2023).
Haedar juga berpesan kepada pejabat dan aparat negara, TNI, Polri, dan seluruh pihak dari pusat sampai daerah untuk mengawal pemilu dengan jiwa patriotisme, profesionalitas, dan tanggungjawab konstitusionalnya dalam mengawal Pemilu.
“Penyelenggara Pemilu dan para pihak terkait tegap menjadi wasit yang adil, profesional, dan bertanggungjawab. Kepada seluruh warga bangsa hendaknya menjaga etika, kedewasaan, saling menghargai dan toleransi”, jelasnya.
“Semua pihak baik elite maupun warga berintrospeksi diri, bagaimana menjadi teladan dalam mengikuti kontestasi demokrasi,” pesan Haedar.
(W2)