Nuroji Ingatkan Kemendikbud Beri Perhatian Kesenian Wayang
BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi X DPR RI Nuroji mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk memberikan perhatian yang lebih serius terhadap pelestarian kesenian tradisional, khususnya seni Wayang. Wayang merupakan seni pertunjukan tradisional asli Indonesia yang telah diakui sebagai Warisan Mahakarya Dunia yang Tak Ternilai oleh UNESCO.
Nuroji mengungkapkan kekhawatirannya terkait dengan kondisi Wayang saat ini yang masih mengkhawatirkan. Ia menganggap bahwa Wayang saat ini mungkin tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk bertahan, sehingga sangat penting bagi pemerintah untuk memberikan perhatian yang tepat.
“Wayang telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO, namun saat ini keberadaannya memprihatinkan. Kita perlu lebih mendukungnya, memberikan daya tahan yang lebih kuat, dan memberikan perhatian yang sepenuhnya dari pemerintah,” kata Nuroji saat berbicara dalam Rapat Kerja Komisi X dengan Kemendikbud Ristek di Gedung Nusantara I, Jakarta, pada Selasa (7/11/2023)..
Baca Juga : Prabowo Sambut Kedatangan 22 Calon Mahasiswa Asal Palestina
Perhatian yang dimaksud oleh Nuroji mencakup program-program dan alokasi dana yang ditujukan secara langsung dari dana kebudayaan untuk memastikan pelestarian kesenian tradisional.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat terkait kesenian tradisional, sehingga generasi muda dapat memahami dan menghargai warisan budaya ini.
Nuroji juga menyampaikan kekhawatirannya bahwa jika Wayang kehilangan statusnya di UNESCO, hal tersebut akan merugikan Indonesia.
Wayang adalah seni yang memiliki akar sejarah yang panjang di Jawa dan merupakan bagian penting dari identitas budaya Indonesia.
Simak Juga : Partai Golkar Siapkan Buzzer untuk Bela Prabowo-Gibran
Namun, pemasyarakatan dan sosialisasi Wayang, terutama kepada generasi muda, masih perlu ditingkatkan.
“Kita harus berupaya agar Wayang tidak kehilangan pengakuan dari UNESCO, karena Wayang bukan hanya warisan budaya, tetapi juga identitas kita dan telah merajut kuat dalam masyarakat. Namun, upaya lebih lanjut diperlukan dalam hal pemasyarakatan dan sosialisasi kepada generasi muda,” harapnya.