BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, mengingatkan pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang cenderung meningkat seiring dengan masuknya musim penghujan di Indonesia.
Politisi Fraksi PKS ini menyerukan pemerintah untuk lebih memfokuskan upaya pada pemberantasan sarang nyamuk dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami menekankan perlunya penguatan upaya pencegahan terhadap peningkatan kasus DBD di Indonesia seiring dengan masuknya musim hujan. Kita perlu melakukan tindakan pencegahan sebelum terjadinya peningkatan kasus,” ujar Netty kepada media di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (8/11).
Seperti yang diketahui, DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang sebelumnya terinfeksi.
Baca Juga : Prabowo Sambut Kedatangan 22 Calon Mahasiswa Asal Palestina
Jenis nyamuk ini biasanya berkembang biak di tempat-tempat yang mengandung genangan air bersih seperti bak mandi, tempat penampungan air hujan, atau wadah air minum.
Gejala umum yang dialami oleh penderita DBD meliputi demam tinggi, nyeri perut, mual, munculnya bintik-bintik merah di tubuh, dan penurunan jumlah trombosit.
Maka dari itu, Netty meminta pemerintah untuk mengikutsertakan masyarakat dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk.
“Keterlibatan masyarakat dan peningkatan peran petugas pemantau jentik (Jumantik) sangat penting dalam memberantas sarang nyamuk di lingkungan tempat tinggal masyarakat,” katanya.
Selain itu, Netty juga mengingatkan perlu adanya evaluasi mengenai efektivitas penggunaan fogging sebagai metode pencegahan.
“Harus dilakukan evaluasi terhadap metode ini, apakah metode fogging ini efektif atau justru memunculkan masalah kesehatan baru?” tambahnya.
Simak Juga : Partai Golkar Siapkan Buzzer untuk Bela Prabowo-Gibran
Anggota DPR dari Dapil Jabar VIII Cirebon-Indramayu ini juga menanyakan kesiapan pemerintah dalam penyediaan vaksin dengue untuk masyarakat.
“Pemerintah harus memastikan ketersediaan vaksin dengue yang cukup untuk masyarakat, terutama untuk yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit DBD, khususnya yang tinggal di daerah yang menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk,” pungkas Netty.
