BeritaBuah HatiKesehatanNasionalPendidikanPolitikRegional

Menjaga Generasi Emas, Netty Prasetiyani : Optimalisasi Posyandu Sebagai Solusi Kesehatan dan Pendidikan

BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, menyebut generasi emas Indonesia dapat terwujud apabila negara mampu memastikan bahwa kebutuhan gizi, layanan kesehatan, dan pendidikan anak-anak saat ini terpenuhi.

Pernyataan ini disampaikan oleh Netty Prasetiyani Aher, dalam acara Bimbingan Teknis Kader Keamanan Pangan Kota Cirebon 2023 yang diselenggarakan oleh Komisi IX DPR RI bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinkes Kota Cirebon.

“Posyandu merupakan salah satu layanan kesehatan dasar yang berada di tengah masyarakat. Melalui Posyandu, dilakukan berbagai layanan kesehatan seperti bagi ibu dan anak, program KB, imunisasi, pemberian gizi, dan upaya pencegahan stunting,” ungkap Netty, dikutip dari website resmi DPR RI, Senin (20/11).

Baca Juga : Prabowo Ceritakan Kisah di Balik Joget Khasnya: Itu dari Eyang dan Ayah Saya

Kader pendamping Posyandu dianggap sebagai ujung tombak keamanan pangan di masyarakat. Jika dapat beroperasi secara optimal, mereka dapat mencegah terjadinya stunting, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan seorang anak.

Netty memberikan pesan kepada para kader pendamping Posyandu yang hadir, mengingatkan agar mereka bersungguh-sungguh dalam memberikan pendampingan dan penyuluhan keamanan pangan kepada masyarakat.

“Kader keamanan pangan Kota Cirebon diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam memastikan ketersediaan pangan yang aman di Cirebon, terutama yang dikonsumsi oleh keluarga,” ujar Netty, yang juga merupakan politisi Fraksi PKS.

Cek Juga : Prabowo Beri Kado Bantal Kucing ke Anies, Helm Sepeda ke Ganjar

Dalam konteks ini, Netty berharap agar kader pendamping Posyandu yang berinteraksi langsung dengan masyarakat dapat memberikan edukasi dan informasi terkait keamanan pangan keluarga.

“Dengan mendampingi keluarga agar mereka mendapatkan asupan gizi yang baik, aman, dan halal, kader keamanan pangan telah memberikan kontribusi dalam upaya pencegahan stunting sejak awal 1000 hari pertama kehidupan,” tambah Netty.

Di sisi lain, Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan BPOM, Ema Setyawati, menjelaskan bahwa kader keamanan pangan telah dibekali dengan pengetahuan tentang kebijakan keamanan pangan, kunci keamanan pangan keluarga, cek klik, dan pemanfaatan aplikasi keamanan pangan serta simulasi. “Para peserta juga diminta untuk menyusun rencana tindak lanjut setelah mengikuti pembekalan,” kata Ema.

Ema menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari misi BPOM untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul terkait obat dan makanan melalui pengembangan kemitraan dengan seluruh komponen bangsa demi peningkatan kualitas manusia Indonesia.

Diketahui, Kota Cirebon memiliki 331 Posyandu, sementara Kabupaten Cirebon memiliki 1529 Posyandu aktif. “Melalui bimtek ini, diharapkan terjadi peningkatan kapasitas pendamping Posyandu dalam hal gizi dan pencegahan diare. Mereka diharapkan juga dapat berperan sebagai agen perubahan dalam pemberdayaan masyarakat di bidang keamanan pangan,” tambah Ema.

Simak Juga : Cerita Joget Khas Prabowo, Terinspirasi Kebisaan Sang Kakek Suka Wayang

Selain itu, kader keamanan pangan diharapkan mampu mengoptimalkan penggunaan media sosial untuk menyampaikan komunikasi, informasi, dan edukasi terkait pangan aman, bermutu, dan bergizi kepada masyarakat.

“Dengan kesadaran akan pangan aman, masyarakat dapat mendukung program pencegahan penyakit tidak menular dengan senantiasa memeriksa informasi nilai gizi pada label pangan olahan, mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak, serta menurunkan risiko stunting,” papar Ema.

Tags

Related Articles

Bimata
Close