BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, mengatakan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sejak awal sebelum api merambat dapat dilakukan melalui berbagai cara inovatif. Salah satu solusi yang menarik adalah melibatkan masyarakat secara aktif dalam peternakan lebah. Peternak lebah menjadi unsur kunci dalam menjaga kelestarian lingkungan hutan karena lebah memiliki sensitivitas terhadap asap, menjadikannya penjaga alam yang efisien.
Hal ini disampaikan Slamet kepada media usai melakukan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV di Provinsi Riau, Senin (20/11).
“Pemberdayaan masyarakat, seperti peternak lebah, dapat menjadi solusi kreatif untuk mengatasi kebakaran hutan. Dengan menciptakan pasar yang stabil, pemerintah dapat memotivasi masyarakat untuk terlibat aktif dalam melindungi lingkungan,” kata Slamet.
Baca Juga : Cerita Joget Khas Prabowo, Terinspirasi Kebisaan Sang Kakek Suka Wayang
Penggunaan lebah untuk mencegah perluasan kebakaran hutan juga dapat diintegrasikan dalam upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya peternak lebah, untuk menghasilkan madu. Dengan demikian, pasar terkendali dapat terbentuk karena adanya permintaan yang konsisten terhadap produk lebah tersebut.
Dengan potensi ini, Pemerintah dapat memberdayakan peternak lebah tidak hanya melalui dukungan peralatan, tetapi juga dengan menciptakan pasar yang stabil melalui konsep Captive Market. Pemerintah juga dapat memberikan dukungan dengan membeli hasil produksi peternak lebah, seperti madu.
“Hal seperti ini perlu terobosan-terobosan, kreatifitas dari para pejabat kita. Tidak mengandalkan APBN tetapi dengan (pemenuhan) kebutuhan minuman sehat (madu yang juga bisa) terpenuhi (untuk) menjaga lingkungan hidup bisa terjaga. Karena masyarakat terpedaya akan peternak lebah ada yang membeli yang disebut dengan captive market,” terangnya.
Slamet menambahkan bahwa menggabungkan kebutuhan akan minuman sehat dan perlindungan lingkungan adalah terobosan yang diharapkan dapat memberikan solusi berkelanjutan dalam mencegah kebakaran hutan. Dukungan dari masyarakat melalui pembelian produk seperti madu lebah dapat menjadi alat efektif untuk melibatkan lebih banyak pihak dalam menjaga keberlanjutan ekosistem dan meningkatkan sumber pendapatan masyarakat.
Simak Juga : Prabowo Ceritakan Kisah di Balik Joget Khasnya: Itu dari Eyang dan Ayah Saya
“Kita dorong juga pemberdayaan masyarakat untuk bisa menjaga supaya tidak terjadi alih fungsi lahan dari lahan gambut menjadi perkebunan sawit. Pemerintah harusnya melalui KLHK dan Kementerian Pertanian itu bisa membina untuk bisa mengembangkan para petani ternak lebah untuk bisa menghasilkan madu dan pemerintah bisa sebagai offtaker untuk mengambil hasil madu yang dihasilkan oleh mereka,” ujarnya.
Oleh karena itu, Slamet mendorong Pemerintah untuk menciptakan nomenklatur yang tepat dan ketat dalam regulasi sebagai langkah penting mendukung konsep ‘captive market’. Menurutnya, jika inisiatif ini diimplementasikan dengan baik, memiliki potensi besar untuk mengurangi risiko kebakaran hutan, menjaga keberlanjutan lahan gambut, dan mencegah perubahan fungsi lahan yang dapat merugikan lingkungan.