BIMATA.ID, Jakarta – Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan transformasi struktural merupakan kunci dalam menumbuhkan perekonomian di Tanah Air di atas 5 persen per tahun.
“Kunci untuk membawa Indonesia mencapai target negara maju 2045 adalah transformasi struktural. Jika hal itu dilakukan maka potensi ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5 persen per tahun akan dapat diwujudkan,” kata Josua, dikutip dari antaranews, Selasa (07/11/2023).
Dia menyampaikan, hal tersebut berkaitan dengan kondisi perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh 4,94 persen pada triwulan III 2023 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (6/11).
Baca Juga : Rencana Kirim Kapal Rumah Sakit TNI untuk Palestina, Prabowo akan Terbang ke Kairo
Menurut dirinya, akselerasi transformasi struktural berupa perubahan struktur ekonomi tradisional dengan produktivitas rendah menuju produktivitas tinggi merupakan hal yang penting agar cita-cita pertumbuhan ekonomi dapat dicapai.
Transformasi dapat dilakukan dengan dukungan penerapan teknologi modern, pembangunan infrastruktur, serta orientasi kebijakan dan lainnya.
Josua menerangkan, dari sisi domestik, berbagai bentuk perbaikan sudah terus dilakukan sehingga ekonomi Indonesia sebenarnya sudah berada dalam arah yang tepat.
Namun, kondisi ekonomi dunia semakin terintegrasi sehingga fenomena VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) juga sering terjadi.
“Karena itu pemerintah jangan hanya fokus pada pertumbuhan, namun harus juga pada stabilitas,” terangnya.
Ia mengatakan, untuk bisa menghadapi fenomena VUCA, sangat tergantung pada seberapa cepat transformasi struktural dilakukan.
Lebih lanjut, Josua menyampaikan, Indonesia juga memiliki peluang karena bonus demografi sehingga jika dipenuhi dengan tenaga kerja yang terdidik (skilled labour) maka dampaknya cukup untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Simak Juga : Belajar dari Jokowi, Prabowo: Jika Dapat Mandat Rakyat Saya akan Ajak Pihak Lain Kerja Sama
Sementara dari sisi domestik, tantangan yang dihadapi adalah keberlanjutan kebijakan transformasi struktural karena dari sisi politik terdapat kecenderungan mengambil kebijakan-kebijakan jangka pendek.
“Transformasi struktural tidak dapat dilakukan dalam jangka pendek saja, padahal ini cukup penting memberikan pondasi untuk ke depan agar ekonomi dapat diakselerasi,” pungkasnya.