BIMATA.ID, Jakarta – Capres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto menekankan bahwa hilirisasi mutlak dilakukan, agar bangsa Indonesia dapat menikmati potensi kekayaannya sendiri tanpa mengalami net outflow terus-menerus.
“Kebijakan kadang bisa mengubah nasib suatu bangsa. Kita bisa hentikan mengalirnya kekayaan negara kita keluar,” kata Prabowo dalam paparan visi dan misi perekonomian RI di acara Sarasehan 100 Ekonom yang digagas INDEF, Jakarta, Rabu (8/11).
BACA JUGA: Prabowo Pro Ekonomi Pancasila: Kapitalisme Neo-liberal Tidak Bikin Rakyat Sejahtera
Salah satu yang digarisbawahi adalah hilirisasi industri pertahanan (inhan). Ia mengatakan, diperlukan investasi pendidikan seperti science, technology, engineering, and mathematics (STEM) agar menghasilkan sumber daya manusia unggul untuk kemampuan produksi.
“Yang terjadi pada abad ke-21 ini adalah suatu revolusi yang namanya STEM,” ujar Prabowo.
“Industri pertahanan memang tidak bisa lepas dari pendidikan. Kalau kita bicara hilirisasi (inhan), kita bicara ilmu STEM. Ini bermanfaat untuk produksi,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Prabowo berharap Indonesia dapat mencetak lebih banyak lulusan pendidikan di bidang STEM, seperti Cina yang tiap tahunnya dapat menghasilkan 4,6 juta dan India 2,5 juta sarjana di bidang tersebut.
“Kita pun harus investasi besar-besaran dalam pendidikan, terutama STEM. Kita nggak usah terlalu minder, ya kita ketinggalan, tapi saya optimis,” ucapnya.
BACA JUGA: Dorong Ekonomi Pancasila, Prabowo: Pemerintah Tak Hanya jadi Wasit