BIMATA.ID, Jakarta – Harga gula kian melambung di tanah air, bahkan terus menerus mencetak rekor harga tertinggi. Di tengah kinerja produksi gula yang merosot akibat efek fenomena El-Nino atau cuaca kering berkepanjangan, pasokan dari impor pun menurun.
Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 16 November 2023, harga gula konsumsi kini telah menembus Rp 16.640/kg, naik Rp 200 dari harga hari yang sebelumnya Rp 16.430/kg. Pada 9 November 2023 lalu, harga gula masih berada di level Rp 16.150/kg.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, untuk impor gula pada periode Januari-Oktober 2023 sebanyak 4,08 juta ton atau turun 22% dari jumlah impor pada Januari-Oktober 2022 sebanyak 5,23 juta ton. Sedangkan per Oktober 2023 sendiri 369,57 ribu ton, naik 39,58% dari Oktober 2022 sebanyak 264,78 ribu ton.
Baca juga: Jadi Ketua Repnas Prabowo Komisaris PT KPI Undur Diri, Ini Alasannya!
Pada periode Januari-Oktober 2023, impor gula Indonesia dari Brazil seberat 819,26 ribu ton, turun 0,23% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 821,16 ribu ton. Lalu, dari Australia 662,8 ribu ton atau naik 29,82% dari sebelumnya 510,55 ribu ton, dan dari Thailand sebanyak 2,28 juta ton, turun 2,59% dari sebelumnya 2,34 juta ton.
Menanggapi hal itu, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menyampaikan, bahwa salah satu penyebab terus tingginya harga gula saat ini adalah realisasi impor gula yang dilakukan oleh para stakeholder, baik BUMN pangan maupun pihak swasta lambat, sehingga mempengaruhi pasokan.
“Sekarang harga gula tinggi, tanyanya ke Badan Pangan. Harusnya itu kenapa kemarin gak importasi? kan sudah ada izin impornya,” kata Arief Prasetyo Adi pada saat ditemui di kompleks DPR RI, Rabu (08/11/2023) lalu.
Lihat juga: Prabowo Dorong Perdamaian di Pertemuan Menhan se-ASEAN dan AS
Menurutnya, importir pemegang kuota impor gula seharusnya segera mengeksekusi sisa kuota impor yang dimilikinya, meskipun saat ini gejolak harga gula internasional sedang tinggi dan ditambah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah.
Sebagai informasi, dari sisi produksi dalam negeri, Bapanas juga telah memangkas estimasi untuk tahun ini sebanyak 300.000-400.000 ton, dari semula perkiraan produksi gula tahun ini diprediksi mencapai 2,6 juta ton.
Untuk diketahui, keputusan menaikkan harga eceran di ritel modern itu disebut sebagai hasil rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga pada tanggal 31 Oktober 2023 lalu.
Simak juga: Prabowo Serukan Penghentian Permusuhan di Gaza: Upaya Gencatan Senjata Terus Dilakukan