Bimata

Edy Wuryanto Mendorong Perluasan Vaksinasi untuk Cegah Penyebaran Monkeypox

BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, mendesak perluasan program vaksinasi dan peningkatan upaya pelacakan (tracing) pada kelompok berisiko guna mencegah penyebaran penyakit cacar monyet atau monkey pox (Mpox). Kasus monkeypox di Indonesia telah mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir, dengan jumlah kasus saat ini mencapai 35.

Edy menyatakan perlunya pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan, untuk melakukan tracing secara aktif, terutama pada kelompok berisiko.

“Kami mengusulkan upaya active case finding, artinya kita tidak boleh hanya menunggu pasien yang terinfeksi datang ke fasilitas kesehatan, melainkan harus mendatangi langsung kelompok berisiko untuk melakukan deteksi,” kata Edy di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Baca Juga : Prabowo Sambut Kedatangan 22 Calon Mahasiswa Asal Palestina

Selain itu, Edy menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan memiliki kewenangan untuk melakukan intervensi dan tracing pada kelompok berisiko serta orang-orang yang berada di sekitar pasien monkeypox yang berpotensi terinfeksi. Dalam konteks ini, Edy menekankan pentingnya kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) sebagai langkah yang tepat.

Upaya lain yang ditekankan adalah mengurangi potensi penularan dan mencegah penyebaran penyakit ke wilayah lain. Monkeypox diketahui bisa menyebar melalui aktivitas seksual, oleh karena itu, Edy menganjurkan untuk menghindari aktivitas seksual dengan orang yang tidak dikenal dan menekankan perlunya memberikan vaksinasi kepada kelompok berisiko.

“Vaksinasi harus disasarkan dengan tepat guna melindungi kelompok tersebut dan orang-orang disekitarnya,” ujarnya.

Dalam rapat kerja bersama sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa penyebaran monkeypox telah meluas, tidak hanya di DKI Jakarta, tetapi juga di Banten dan Jawa Barat.

Simak Juga : Penuhi Janji Beri Beasiswa, Prabowo Terima Kedatangan 22 Mahasiswa Palestina untuk Belajar di Unhan RI

Menurutnya, kasus monkeypox di Indonesia mencapai 34 kasus. Ia menegaskan bahwa penyakit ini masuk dalam kategori sensitif, terutama di kalangan Lelaki Suka Lelaki (LSL), dan alasan tertentu membuat Kementerian Kesehatan harus bekerja secara diam-diam dengan kelompok sosial seperti LSL.

Meskipun begitu, Menkes Budi mengklaim bahwa penanganan kasus monkeypox masih bisa diatasi, dan vaksinasi serta obat-obatan telah disiapkan. “Kami akan memberikan vaksin hanya kepada kelompok-kelompok dengan faktor risiko khusus, dan obatnya juga sudah tersedia,” tandasnya.

Exit mobile version