BIMATA.ID, Sumut – Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu mengatakan, Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut) menyebutkan sebanyak 5.000-an ton beras komersial sudah terjual ke penggilingan dan distributor sampai Rabu (15/11) ini.
“Itu terjual ke puluhan penggilingan dan distributor,” kata Arif, dikutip dari antaranews, Kamis (16/11/2023).
Arif menerangkan, beras tersebut disalurkan dalam karung-karung yang masing-masing memiliki berat 50 kilogram.
Baca Juga : Prabowo: Indonesia Dorong Negara-negara ASEAN Agar Dukung Terciptanya Perdamaian di Myanmar
Menurut dia, pada tahap awal ini, Bulog Sumut menetapkan pembelian maksimal 250 ton beras komersial untuk setiap penggilingan atau distributor.
“Itu kami lakukan agar semua kebagian,” terangnya.
Dia menambahkan, pembatasan itu tidak mutlak karena akan mengikuti jumlah permintaan dan stok beras yang ada.
Jika peminat beras Bulog itu kurang, maka Bulog Sumut akan membuka kuota pembelian bebas.
“Dan misalnya pembeli banyak, kami akan membatasinya karena itu terkait dengan stok,” kata Arif.
Bulog Sumut menjual beras komersial tersebut seharga Rp12.000 per kilogram ke penggilingan sesuai dengan instruksi pemerintah.
Simak Juga : Prabowo Serukan Penghentian Permusuhan di Gaza: Upaya Gencatan Senjata Terus Dilakukan
Sementara harga penjualan dari penggilingan kepada masyarakat, Perum Bulog mengimbau agar ditetapkan sekitar Rp13 ribu per kilogram atau maksimal sesuai harga eceran tertinggi (HET) beras premium Rp14.400 per kilogram.
Pemerintah melalui Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi meminta Perum Bulog untuk mengucurkan 200 ribu ton beras komersial ke penggilingan-penggilingan padi dalam negeri.
Kebijakan itu melengkapi upaya-upaya yang sudah dilakukan pemerintah, seperti distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan bantuan pangan beras, untuk menekan harga beras yang masih tinggi.