BIMATA.ID, Jakarta – Bawaslu berupaya aktif dalam memperkuat diskusi, merancang strategi, dan melibatkan berbagai lapisan masyarakat guna mencapai pemahaman bersama dan langkah bersatu dalam mengoptimalkan upaya pematangan demokrasi elektoral di Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Bawaslu, Rahmat Jaya Parlindungan Siregar, pada pembukaan Kajian Strategis Tantangan Penyelenggaraan Pemilu Nasional Tahun 2024 di Semarang, Jawa Tengah, pada beberapa waktu lalu.
“Bawaslu, sebagai lembaga negara yang terbentuk sebagai respons terhadap tuntutan masyarakat sipil, terus bertransformasi menjadi lembaga yang berkolaborasi dengan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kualitas dan memastikan terwujudnya proses demokrasi yang berintegritas,” ujar Rahmat, dikutip dari website resmi Bawaslu RI, Rabu (15/11/2023).
Baca Juga : Tegaskan Komitmen RI Bantu Palestina, Prabowo: Ini Kewajiban Moral Kami
Rahmat menambahkan bahwa kajian ini merupakan salah satu langkah Bawaslu dalam mencari solusi terhadap permasalahan yang sering muncul dalam pemilu.
Beberapa di antaranya adalah kebebasan dalam menggunakan hak politik, pemutakhiran data pemilih, politik identitas, netralitas penyelenggara pemerintah, penggunaan teknologi informasi, dan pendidikan politik bagi masyarakat.
Simak Juga : Berikan Gagasan Program Pro Rakyat, Prabowo-Gibran Semakin Jadi Idaman Wong Cilik
“Kami berharap bahwa forum ini dapat membangkitkan rasa kepedulian di kalangan akademisi, organisasi mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi kepemudaan agar turut serta dalam mengawasi penyelenggaraan Pemilu serentak tahun 2024,” tambahnya.
Perlu dicatat bahwa kegiatan ini dihadiri oleh para anggota Bawaslu dari kabupaten/kota di seluruh Provinsi Jawa Tengah, serta dihadiri oleh mahasiswa, akademisi, organisasi masyarakat, dan organisasi kepemudaan di Semarang.