BIMATA.ID, Grobogan – Kemarau panjang yang terjadi di Grobogan Jawa Tengah (Jateng) sejak 6 bulan lalu membawa berkah tersendiri bagi warga sekitar sungai Tuntang di Gubug Grobogan.
Diketahui, warga memanfaatkan momen tersebut untuk menambang pasir Sungai Tuntang yang airnya surut akhir-akhir ini. Pasir yang dikumpulkan akan dijual guna memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Untuk menambang pasir, warga menggunakan dua perahu yang terbuat dari lembaran besi dan kayu. Mereka menyusuri Sungai Tuntang sejauh satu kilometer menuju lokasi sungai yang banyak terdapat pasir.
Baaca juga: Prabowo Pimpin Rapat Kabinet Terbatas Soal RS Indonesia di Palestina Terdampak Serangan Bom Israel
Setelah sampai di lokasi, mereka kemudian menghentikan perahunya dan mulai mengambil pasir dengan cara menyelam ke dasar sungai. Beralatkan sekop dari plat besi mereka mengumpulkan pasir hingga memenuhi perahu mereka.
Salah satu penambang pasir, Pajiyo mengaku, pasir hasil tambang dikumpulkan ke pengepul. Untuk satu perahu pasir dihargai Rp 100 ribu, hasilnya kemudian dibagi empat orang setiap satu perahu.
“Dari hasil tambang, rata rata setiap orang mendapatkan hasil Rp 50 hingga Rp 100 ribu perhari, tergantung sepi ramainya pesanan pasir. Meski tak banyak, hasilnya bisa dibawa pulang untuk keluarga,” ucapnya, Minggu (09/10/2023).
Lihat juga: Golkar Bantah Berpaling dari Prabowo
Sekedar informasi, para pengepul menjual harga satu truk pasir sebesar Rp 200 ribu. Rata – rata keuntungan jual pasir tersebut sekitar Rp 20 -50 ribu per/satu truk pasir.