BIMATA.ID, Jakarta – Sistem layanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengalami gangguan pada malam Senin (2/10/2023) akibat serangan ransomware yang mengakibatkan sejumlah layanan sistem informasi OJK tidak dapat diakses.
Puteri Anetta Komarudin, Anggota Komisi XI DPR RI, mengekspresikan keprihatinannya atas insiden ini saat Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, beberapa waktu lalu. Ia berpendapat bahwa Indonesia masih lemah dalam menghadapi serangan siber, terutama dalam konteks digitalisasi sistem keuangan.
Dalam upaya untuk mencegah terulangnya masalah serupa, Puteri Anetta meminta mitra kerja Komisi XI DPR untuk memperkuat sistem layanan dan menjaga data-data keuangan yang penting. Baginya, hal ini sangat penting mengingat era disrupsi digital yang tengah kita hadapi.
“Kita harus melakukan mitigasi risiko agar serangan serupa tidak terjadi lagi. Dalam era teknologi yang semakin canggih, kami berharap mitra kerja Komisi XI DPR akan serius dalam meningkatkan keamanan,” kata Puteri usai melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bali, Senin (9/10).
Baca Juga : Kumpulan Ulama dan Guru Ngaji di Jabar Dukung Prabowo Menang Pilpres
Puteri juga menyoroti peran Komite Stabilitas Sistem Keuangan Keuangan (KSSK), yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Ia mendesak KSSK untuk berkomitmen mengevaluasi proses dan pengawasan digitalisasi guna memperkuat sektor keuangan negara.
“Kita tidak boleh membiarkan kelemahan teknologi di sektor keuangan mengakibatkan negara kita lumpuh akibat serangan siber,” tegasnya.
Simak Juga : Jalankan Instruksi Prabowo, Tim Dokter Keliling Berikan Pengobatan Gratis ke Masyarakat
Pihak OJK telah mengkonfirmasi adanya gangguan dalam layanan sistem mereka. Terkait masalah ini, OJK telah melakukan langkah-langkah pemulihan untuk mengembalikan seluruh layanan sistem yang terkena dampak. Beberapa layanan, seperti website OJK, Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), dan iDebku, telah berhasil pulih secara bertahap.