BIMATA.ID, Jakarta – Ketua DPR RI, Dr. (H.C) Puan Maharani, telah menyuarakan isu Sustainable Development Goals (SDGs) dalam forum G20 Parliamentary Speaker’s Summit. Dia menyatakan bahwa kolaborasi global untuk mengatasi tantangan global harus diwujudkan oleh semua negara P20.
“Pencapaian SDGs memerlukan lingkungan yang kondusif, karena pembangunan tidak dapat terjadi tanpa perdamaian, dan perdamaian tidak dapat ada tanpa pembangunan,” ungkap Puan kepada media di Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Baca Juga : Ulang Tahun Prabowo, Anies Doakan Selalu Sehat
Ketua DPR RI ini merasa prihatin dengan lambatnya kemajuan SDGs yang disebabkan oleh ketidakadilan dalam tatanan global. Untuk mengatasi masalah ini, ia mendorong negara-negara P20 untuk mengambil tindakan intervensi, termasuk dalam upaya menciptakan tatanan dunia yang lebih inklusif.
“Pencapaian SDGs hingga saat ini telah dihambat oleh tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di berbagai sektor, seperti perang, meningkatnya ketegangan geopolitik, perubahan iklim, dan ketidakmerataan pemulihan. Semua masalah ini saling terkait dan membutuhkan solusi segera,” tambah Puan.
Puan juga menekankan pentingnya memperbarui lembaga-lembaga multilateral agar sesuai dengan realitas ekonomi dan politik abad ke-21.
“SDGs berpotensi membawa masa depan yang lebih baik bagi dunia. SDGs bukan sekadar daftar tujuan dan target, tetapi membawa harapan untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan,” tegasnya.
Cek Juga : Kader Gerindra Purworejo Usul Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hanya sekitar 15 persen dari target SDGs yang telah tercapai. Oleh karena itu, Puan mengajak seluruh parlemen untuk aktif berperan dalam memperbaiki pencapaian SDGs yang akan berdampak pada seluruh masyarakat dunia.
“Terutama ketika kita memasuki era akselerasi pada pertengahan tahun 2030, parlemen harus meninjau ulang peraturan dan anggaran negara untuk memastikan kesesuaian dengan percepatan SDGs,” tambahnya.
Ia juga menegaskan pentingnya memastikan akuntabilitas dalam implementasi SDGs oleh pemerintah, dan mengatakan bahwa parlemen harus berperan dalam hal ini.
“Parlemen memiliki wewenang untuk membuat perbedaan dan kemampuan untuk mengubah arah pencapaian SDGs yang lambat,” ungkap mantan Menko PMK.
Dalam konteks pendanaan, Puan menyebutnya sebagai inti dari kegagalan mencapai kemajuan dalam SDGs. Ia mendorong anggota P20 untuk memastikan bahwa usulan stimulus SDGs global sebesar USD 500 miliar per tahun diwujudkan.
“Parlemen negara-negara maju diharapkan dapat membujuk pemerintahnya untuk berkontribusi secara berkelanjutan terhadap stimulus SDGs ini,” kata Cucu Proklamator Bung Karno tersebut.
Selain itu, DPR RI mengajak negara-negara dunia untuk memprioritaskan target yang paling penting sesuai dengan kondisi masing-masing.
Simak Juga : Survei IPSOS: Jelang Pendaftaran Capres, Elektabilitas Ganjar dan Anies Tetap Kalah dari Prabowo
Puan juga mengajak P20 untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mempercepat pencapaian SDGs, dengan mencatat bahwa teknologi dapat membantu generasi muda dalam meningkatkan akses ke pendidikan berkualitas dan membantu usaha skala kecil memperluas pasar melalui platform digital.
Terakhir, ia menyerukan persatuan anggota parlemen G20 dalam menghadapi tantangan global saat ini, meskipun ada banyak masalah yang harus diatasi.
“Mari bersatu untuk memulihkan persatuan dan menciptakan perdamaian, serta mempercepat pencapaian SDGs, untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif, sejahtera, dan setara,” tandas Puan.