BIMATA.ID, Jayapura – Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III TNI, Letnan Jenderal TNI Richard Tampubolon mengatakan bahwa pada saat ini Distrik Serambakon dan Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, aman dari gangguan kelompok bersenjata.
Saat ini wilayah keamanan di kedua distrik sudah kembali aman dari gangguan kelompok bersenjata dan masyarakat beraktivitas secara normal.
“Masyarakat dan Pemda Pegunungan Bintang mendukung penegakan hukum yang dilakukan TNI-Polri terhadap KKB yang seringkali melakukan aksi kekerasan,” kata Richard, dikutip dari antaranews, Senin (02/10/2023).
Baca Juga : Partai Gerindra dan Demokrat Lampung Siap Menangkan Prabowo Subianto
Dia menerangkan, dengan dukungan seluruh komponen masyarakat terhadap langkah tegas alat negara yang diambil maka pihaknya berharap semua kelompok bersenjata segera menghentikan propaganda kekerasan.
Kelompok bersenjata harus berhenti mengancam masyarakat dengan menodongkan moncong senjata, serta merampok dengan dalih perjuangan kemerdekaan. Sudah waktunya kelompok bersenjata menyadari, rakyat Papua sudah merdeka sepenuhnya dan mendapatkan otonomi khusus.
“Kini saatnya semua masyarakat Papua fokus pada kerja keras, dan bersama-sama mengisi kemerdekaan, serta mengentaskan kemiskinan, untuk mewujudkan kesejahteraan di Tanah Papua,” ujarnya.
Kontak tembak kelompok bersenjata dengan aparat keamanan di Distrik Serambakon dan Oksibil terjadi Senin (18/9) dan Selasa (19/9).
Kemudian Sabtu (30/9) terjadi kontak tembak di kampung Modusit Distrik Serambakon, menyebabkan lima anggota kelompok bersenjata tewas serta tiga pucuk senjata api laras panjang dan pendek disita.
Itu adalah satu senapan warna hitam bertuliskan NOVESKE dengan di pasang teropong berwarna hitam, satu pucuk senjata api laras panjang warna hitam bertuliskan SS1 V3_K1 kaliber 5.56 dengan nomer seri 93.004236 Indonesia.
Simak Juga : Prabowo Gerak Bareng Anak Muda Melalui Ajang Millenial Fest 08
Barang bukti yang disita berupa satu pistol Browning FN 9 mm dengan nomor sero OT6117 warna perak, delapan kotak dos berisikan 160 peluru kaliber 5,56 mm, 199 peluru kaliber 5,56 mm, 27 peluru kaliber 9 mm.
Semuanya saat ini disimpan di Kantor Polres Pegubin di Oksibil, karena anggota-anggota kelompok bersenjata itu semuanya sipil.