Netty Prasetiyani Desak Pemerintah Protes Serangan ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza
BIMATA.ID, Jakarta – Rumah Sakit Indonesia di Gaza menjadi korban serangan bom yang ditembakkan oleh roket-roket Israel selama konflik di Palestina. Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, menyerukan kepada Pemerintah Indonesia untuk mengirim nota protes terbuka kepada Israel.
“Pemerintah harus mengutarakan protes terbuka kepada Israel atas serangan terhadap lokasi rumah sakit Indonesia di Gaza, Palestina. Rumah sakit ini dibangun dengan sumbangan dari masyarakat Indonesia untuk program kemanusiaan,” ungkap Netty dalam keterangan resminya kepada media di Jakarta, Jumat (13/10).
Baca Juga : Prabowo: Kita Tidak Mau Rakyat Hanya Digaji UMR
Diketahui bahwa rumah sakit Indonesia di Gaza telah lama melayani banyak korban konflik, dan kini menjadi target serangan bom yang mengenai pusat oksigen konsentrat dan selang pipa distributornya.
“Dalam hukum perang internasional, fasilitas kesehatan dan personel medis harus dilindungi dan tidak boleh dijadikan sasaran serangan. Serangan terhadap rumah sakit ini bukan hanya sebuah isu Palestina, tetapi juga menyangkut martabat bangsa Indonesia dan nilai-nilai kemanusiaan,” jelas politisi Fraksi PKS ini.
Netty juga menyoroti dampak serangan roket terhadap rumah sakit terhadap fungsi utamanya sebagai tempat perawatan dan pengobatan pasien. “Bagaimana nasib masyarakat Palestina yang memerlukan perawatan medis jika rumah sakit ini tidak dapat beroperasi secara maksimal?” tambahnya.
Selain itu, Netty mendesak pemerintah untuk segera melakukan evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di zona konflik serta memberikan bantuan trauma healing terutama kepada anak-anak.
Simak Juga : Njong Ambon Dukung Gibran Dampingi Prabowo pada Pemilu 2024
“Kami meminta pemerintah untuk segera mengevakuasi WNI yang berada di daerah konflik. Negara harus bertanggung jawab dalam melindungi warganya di mana pun mereka berada. Selain itu, anak-anak yang terkena dampak konflik dan perang memerlukan dukungan psikologis yang komprehensif. Kami tidak boleh membiarkan generasi penerus bangsa tumbuh dengan kenangan kekerasan dan perang,” tegas Netty.
Terakhir, Netty juga menekankan pentingnya peran aktif Indonesia dalam mendukung upaya untuk mengakhiri penjajahan Israel di Palestina.
“Mari kita gunakan momentum ini untuk menguatkan posisi Indonesia dalam mengecam keras serangan ini dan terus berperan aktif dalam upaya mengakhiri penjajahan Israel di Palestina,” tutupnya.