BIMATA.ID, Kupang – Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Lolly Suhenty, mengajak seluruh jajaran Bawaslu di berbagai tingkat untuk lebih aktif dalam upaya mitigasi kerawanan guna mengantisipasi pelanggaran pemilu. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Lolly Suhenty saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pencegahan dan Persiapan Pengawasan Kampanye Pemilu Tahun 2024 di Kupang.
“Sang pengawas pemilu harus secara rutin melakukan mitigasi kerawanan. Hal ini sangat penting guna memastikan identifikasi kerawanan secara berkala,” kata Lolly Suhenty dalam keterangannya, Senin (16/10).
Sebagai contoh, Lolly menyebutkan bahwa Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan tingkat kerawanan sedang, meskipun dalam dimensi kontestasi, NTT mendapat predikat rawan tinggi. Hal ini terutama terkait politisasi Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) yang terjadi dalam pilkada dan pemilu sebelumnya di dua kabupaten/kota NTT.
Baca Juga : Relawan Garuda Deklarasi Dukung Prabowo, Sekjen Gerindra: Anak Muda Jangan Berhenti Berjuang
“Ini menjadi alasan mengapa Bawaslu RI memilih NTT sebagai lokasi Rakernas. Tujuannya adalah agar kita semua dapat memahami dan mengatasi kerawanan yang ada di NTT. Dengan memitigasi kerawanan pemilu, kita berharap dapat mengurangi risiko kerawanan pada Pemilu 2024,” tambahnya.
PJ Gubernur NTT, Ayodhia Gehak Lakunamang Kalaka, juga berharap Bawaslu dapat menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam mencegah dan menindak pelanggaran pemilu.
“Saya berharap, Bawaslu dapat berkolaborasi dengan banyak pihak dalam upaya mencegah pelanggaran pemilu,” ujarnya.
Deputi Bidang Dukungan Teknis Bawaslu, La Bayoni, menjelaskan maksud dan tujuan dari penyelenggaraan Rakornas ini. Pertama, untuk mengidentifikasi masalah dan kerawanan dalam tahapan kampanye berdasarkan pengalaman pemilu tahun 2019 serta analisis isu-isu kampanye pemilu saat ini.
Simak Juga : Prabowo Sebut Sudah Kenyang Jadi Sasaran Black Campaign: Monggo Rakyat Menilai
Kedua, untuk mencapai kesamaan pemahaman antara pihak-pihak terkait dan pengawas pemilu di semua tingkatan mengenai pencegahan pelanggaran serta pengawasan tahapan kampanye. Ketiga, untuk mendapatkan masukan dari instansi/lembaga, akademisi, dan masyarakat sipil yang berperan dalam pencegahan dan pengawasan tahapan kampanye. Terakhir, untuk merumuskan strategi pencegahan dan pengawasan tahapan kampanye pemilu.
“Berlandaskan pertimbangan tersebut, Bawaslu melalui Biro Fasilitasi Pengawasan menganggap perlu untuk menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional Pencegahan dan Persiapan Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum Tahun 2024,” jelas La Bayoni.
Rakernas ini berlangsung selama tiga hari dan melibatkan berbagai sesi diskusi dengan narasumber terkemuka seperti Ida Budhiati (Akademisi Universitas Bhayangkara), Nurhayati Solapari (Pegiat Pemilu), dan Ismail Fahmi (Drone Emprite).