Bimata

Lanjutkan Program Jokowi, Prabowo Sebut Indonesia Harus Dibangun dengan Teliti

BIMATA.ID, Jakarta – Calon presiden Prabowo Subianto menyebut bahwa untuk mewujudkan Indonesia maju 2045 diperlukan pondasi yang kuat.

Oleh sebab itu, landasan kebijakan yang telah dibangun di masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) akan dilanjutkan dan disempurnakan.

Baca juga: Relawan Muda Jokowi Dukung Prabowo-Gibran, Profesional, Mahasiswa hingga Siswa SMA

“Dan kita mengerti pembangunan Indonesia tidak bisa sekejap. Pondasi harus kuat, bata demi bata, tiang demi tiang, struktur demi struktur, harus dibangun dengan teliti,” kata Prabowo di acara deklarasi dukungan Penerus Negeri di Djakarta Theater XXI, Jakarta, Sabtu (28/10/2023).

Baca juga: Didekati Jokowi Usai Menang Pilpres 2019: Prabowo: Ilmunya Luar Biasa

“Dan karena itulah, landasan yang sudah dibangun Pak Jokowi memungkinkan kita untuk melakukan lompatan menuju Indonesia Emas,” lanjutnya.

Baca juga: Bahlil soal Prabowo: Pemimpin Sejati Tak Boleh Diatur Siapapun

Prabowo menjelaskan, ia Gibran Rakabuming Raka telah memiliki ‘strategi transformasi’ yang dirumuskan bersama para ahli untuk mencapai tujuan Indonesia Emas.

Menurutnya, arah kebijakan Jokowi sudah benar sehingga harus dilanjutkan dan disempurnakan dalam menjawab berbagai tantangan bangsa.

“Kita sudah punya strategi menuju itu. Strateginya adalah tranformasi. Ini bisa dilakukan di atas pondasi Pak Jokowi. Karena itu saya benar-benar yakini bahwa semua yang dilakukan, harus kita lanjutkan dan harus kita sempurnakan,” katanya.

“Arahnya sudah benar, jangan ragu jangan plin plan harus tegas. Saya tegas, saya akan lanjutkan program Pak jokowi, saya tegas mengatakan itu,” sambungnya.

Salah satu tantangan yang juga harus diatasi adalah stunting anak-anak bangsa. Prabowo optimis, dengan perhitungan yang tepat, tidak akan ada lagi anak-anak yang kurang gizi.

“Bisa, kita hitung secara matematis, dengan pengelolaan yang baik, dengan tokoh-tokoh terbaik, kita akan bisa melakukan itu, kita bisa menghilangkan kemiskinan, kurang gizi bagi anak-anak Indonesia,” ucapnya.

[HW]

Exit mobile version