Bimata

Kurang Pasokan, Harga Cabai di Pantura Melonjak!

BIMATA.ID, Semarang – Harga cabai di berbagai daerah di Pantura Jawa Tengah (Jateng) kian pedas usai merosotnya produksi terutama rawit merah yang mencapai Rp65.000 per kilogram atau melonjak dari sepekan sebelumnya Rp35.000 per kilogram.

Diketahui, dalam pantauan di berbagai daerah di Jateng seperti Semarang, Pekalongan, Batang, Kendal, Demak, Kudus, dan Grobogan, warga kembali kelimpungan akibat harga cabai melonjak di pasaran dampak kemarau panjang hingga mengakibatkan merosotnya produksi cabai.

Disebutkan, harga cabai teropong, dan keriting merah juga telah naik dari Rp30.000 menjadi Rp40.000 per kilogram, cabai rawit hijau dari Rp40.000 menjadi Rp 45.000 per kilogram serta rawit putih Rp40.000 per kilogram.

Baca juga: Layanan Kemanusiaa DPP Gerindra Gelar Pengobatan Gratis dan Syukuran HUT Prabowo

“Harga seluruh cabai naik lagi, jumlah stok berkurang karena tidak ada produksi dan pengiriman dari beberapa daerah sentra cabai berkurang, biasanya rata-rata setiap hari dapat kiriman hingga 10 ton, tapi sekarang paling banyak tiga ton,” kata pemasok cabai, Abdul Latif, di Semarang, Selasa, 24 Oktober 2023.

Hal serupa juga diungkapkan Naning, pedagang besar cabai di Pasar Johar, Semarang, menyampaikan, akibat pasokan kurang banyak pedagang memilih istirahat berdagang, sedangkan pedagang kecil (pengecer) di beberapa pasar tradisional masih tetap berjualan dengan dagangan terbatas.

Sementara petani cabai di Bandungan, Kabupaten Semarang, Sardjito mengungkapkan, bahwa produksi cabai di wilayah ini merosot sebagai akibat kemarau panjang, kekurangan air di lahan persawahan dan panas cukup tinggi menjadikan tanaman cabai rusak dan mengeringkan.

Lihat juga: Prabowo di Rapimnas Gerindra: Demokrasi Dijalani dengan Rukun, Sejuk dan Damai

“Biasanya setiap hari dapat panen hingga satu kuintal per/hektar, sekarang paling banyak 20 kilogram,” ungkap Sardjito.

Exit mobile version