BIMATA.ID, Kudus – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat kasus kebakaran yang terjadi sepanjang bulan Januari hingga September 2023 didominasi kebakaran lahan dari 43 kasus kebakaran yang terjadi di Kudus.
“Dari 43 kasus kebakaran tersebut, sebanyak 36 kasus di antaranya kebakaran lahan, baik lahan kosong maupun lahan ditanami tebu. Sedangkan kebakaran rumah atau tempat usaha ada tujuh kasus,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Munaji di Kudus, Rabu (11/10/2023).
Baca juga: Susi Pudjiastuti Ajak Warga Pangandaran Sayangi Prabowo
Kasus kebakaran lahan tersebut, kata dia, terjadi di sembilan kecamatan, terbanyak di Kecamatan Bae mencapai 10 kasus.
Sembilan kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Gebog, Kota, Kaliwungu, Dawe, Jati, Undaan, Bae, Jekulo, dan Mejobo.
Untuk kasus kebakaran rumah ataupun tempat usaha, kata dia, terjadi di enam kecamatan, yakni Kecamatan Gebog, Kota, Kaliwungu, Dawe, Jati, dan Undaan.
Lihat juga: Prabowo Berikan Bantuan 10 Perahu ke Nelayan di Pangandaran
Agar kasus kebakaran tidak terjadi lagi, dia mengajak masyarakat untuk lebih mewaspadai potensi kebakaran yang mungkin terjadi selama musim kemarau, menyusul kasus kebakaran yang terjadi selama ini.
“Pada musim kemarau seperti sekarang, bahaya kebakaran selalu mengancam. Untuk itu, perlu peningkatan kewaspadaan dini,” ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa pilihan yang paling bijak untuk mencegah terjadinya bencana kebakaran rumah atau tempat usaha.
Simak juga: Prabowo Sebut Rakyat Indonesia Tak Ingin Lihat Pemimpin Tegang-tegangan: Gak Mempan Orang Hina Saya
Di antaranya, waspada terhadap penyebab kebakaran mulai dari jaringan instalasi kelistrikan, kompor gas, lilin atau lampu minyak tanah, puntung rokok, dan obat nyamuk bakar.
Untuk lahan, dia meminta, masyarakat tidak membakar sampah sembarangan karena angin dan cuaca panas menimbulkan api merambat dengan cepat.
