BIMATA.ID JAKARTA Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menghadiri acara bakti sosial (baksos) yang dilakukan oleh alumni Akabri 1990. Acara ini dipusatkan di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
Mantan Kabareskrim itu pun mengapresiasi atas kegiatan tersebut. Menurut dia, hal ini sebagai bentuk soliditas dan sinergisitas TNI-Polri khusus alumni Akabri 90.
“Pertama tentunya saya berikan apresiasi dan selamat kepada soliditas dan sinergisitas TNI-Polri, khususnya Akabri 90 yang hari ini menggelar kegiatan bakti sosial,” ungkap Sigit di lokasi acara.
“(Kegiatan diisi) bakti kesehatan, bedah rumah, penanaman pohon dan kegiatan lain yang dilaksanakan secara serentak tentunya melibatkan masyarakat dalam jumlah cukup banyak,” sambungnya.
Sigit menuturkan, kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat, di tengah kondisi dan situasi yang saat ini dirasakan bersama karena dampak ekonomi global yang mengakibatkan harga sembako meningkat.
“Oleh karena itu, apa yang dilakukan tentunya saya harapkan bisa dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan. Kita dorong terus agar sinergisitas dan soliditas TNI-Polri dan seluruh stakeholder terus dijaga untuk menghadapi berbagai macam tantangan,” pesannya.
Lebih lanjut Sigit juga menjelaskan, Indonesia pernah sukses menghadapi Covid-19. Saat ini, lanjut Sigit, Indonesia menghadapi potensi dinamika ekonomi dan politik global.
Sigit mengingatkan masyarakat, TNI dan Polri harus bersatu. Apalagi saat ini masuk ke tahapan pemilu. Dalam kesempatan ini, TNI, Polri dan seluruh instansi terkait serta elemen masyarakat mendeklarasikan Pemilu Damai.
“Alhamdulilah, tadi dideklarasikan Pemilu Damai yang dihadiri perwakilan masyarakat, pemilih dan KPU, Bawaslu. Ada doa lintas agama yang artinya ini semua mendoakan agar pelaksanaan Pemilu 2024 bisa berjalan aman, lancar dan damai,” tuturnya.
Menurut Kapolri Sigit, Pemilu yang aman, damai dan lancar akan membawa Indonesia melompat menjadi negara maju. Apalagi, ke depannya juga akan menghadapi bonus demografi.
Pesta demokrasi harus berjalan aman dan damai demi menjaga serta mempertahankan persatuan dan kesatuan NKRI.
“Saya berpesan, mari kita jaga pelaksanaan politik di Indonesia menjadi suatu pesta demokrasi yang dilaksanakan dengan riang gembira. Walaupun terjadi perbedaan pendapat, itu hal biasa. Jangan sampai merusak persatuan dan kesatuan,” tegas Sigit.
“Kita kawal politik bermartabat dan kita hindari hal-hal yang bisa memecah belah rakyat. Siapapun pemimpinnya harus mengawal dan menjaga agar perjalanan dan pembangunan bisa mewujudkan masyarakat mencapai tujuan visi Indonesia Emas 2045,” tutup Sigit.
(W2)