BIMATA.ID, Pekanbaru – Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menjadi ancaman serius bagi warga Kota Pekanbaru, Riau, hingga Rabu (10/4).
Kabut asap ini telah memperburuk kondisi udara di luar ruangan, menciptakan kekhawatiran yang mendalam bagi penduduk, terutama bagi mereka yang memiliki bayi.
Aci (25 tahun), seorang warga Pekanbaru yang memiliki bayi berusia 5 bulan, mengungkapkan kekhawatirannya. Selama seminggu terakhir, dia tidak berani membawa bayinya ke luar rumah.
Baca Juga : Relawan Pendukung prabowo Presiden, Gelar Aksi Sosial Bersih Lingkungan
“Anak saya masih sangat kecil, saya khawatir membawanya keluar rumah karena kondisi udara yang tidak sehat saat ini,” ungkap Aci saat ditemui oleh salah satu awak media, Rabu (4/10).
“Sekarang bayi saya bahkan harus tinggal di dalam kamar dengan pintu dan jendela tertutup, dan saya juga harus memasang kelambu.” ujarnya.
Tak hanya Pekanbaru, Kabupaten Kampar juga terdampak oleh kabut asap. Kedua kota ini hanya berjarak sekitar 75 km. Taufik (30 tahun), seorang warga Kabupaten Kampar, juga telah menghindari membawa anak dan istrinya keluar rumah selama seminggu terakhir.
Cek Juga : Dukung Prabowo Subianto, Relawan Cakep Gelar Deklarasi Pemenangan di Sumut
“Saya punya anak kecil yang berusia satu tahun, saya juga takut si kecil terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),” katanya.
Warga seperti Taufik berharap pemerintah akan serius menangani masalah kebakaran ini agar mereka dapat kembali bernapas udara bersih. “Jangan sampai terulang seperti tahun sebelumnya,” tambahnya.
Simak Juga : Anak Buah Prabowo: Revolusi Putih Bukan Sekedar Janji, Sudah Dilakukan Sejak 2009
Pada tahun 2015, Riau mengalami karhutla parah yang bahkan mencapai Jambi dan Sumatera Selatan. Asap dari kebakaran hutan dan lahan ini bahkan menyebar hingga beberapa negara di Asia Tenggara.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Pekanbaru telah mengeluarkan surat edaran yang berisi tiga poin penting terkait kabut asap ini:
Mengurangi kegiatan yang tidak terlalu penting di luar rumah.
Wajib menggunakan masker saat berada di luar rumah.
Jika kondisi udara semakin memburuk, sekolah akan diliburkan.
Selain itu, jika ada warga yang terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Pemerintah Kota Pekanbaru akan memberikan pelayanan cepat di puskesmas, dan warga juga dapat menelepon dokter yang akan datang langsung ke rumah mereka.