BIMATA.ID, Bandung – Diskusi yang diinisiasi oleh Change Indonesia di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) sebelumnya sudah mendapatkan izin tertulis dari UPTD Pengelola taman budaya Jawa Barat (Jabar), namun beberapa jam sebelum acara izin dibatalkan sepihak oleh pengelola.
Presidium Change Indonesia, Andreas Marbun mengatakan, alasan dicabutnya izin tersebut karena terdapat gambar calon presiden (capres), dan calon wakil presiden (cawapres) serta terdapat unsur politik.
“Tanggal 2 Oktober 2023 izin tertulis kami dapatkan dan ditandatangani oleh UPTD di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat, lalu kemudian kemarin malam tanggal 7 Oktober sekitar jam 23.00 wib tiba-tiba ada pembicaraan lewat telepon yang kemudian membatalkan izin tersebut,” kata Presidium Change Indonesia, Andreas Marbun, pada Minggu (08/10/2023).
Baca juga: PSI dan PKN Respon Soal Kode Partai Merah Putih yang Bakal Dukung Prabowo di Pilpres 2024
Sementara itu, Andreas mengungkapkan pada tanggal 17 September 2023 digelar acara relawan dari salah satu capres di GIM. Maka hal tersebut menjadi pertanyaan bagi dirinya.
Sekedar informasi, Anies Baswedan menghadiri diskusi bersama komunitas aktivis pro demokrasi, dan pergerakan mahasiswa yang tergabung dalam Change Indonesia di halaman Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Kota Bandung, Jawa Barat.
Untuk diketahui, pada awal yang direncanakan diskusi digelar di dalam gedung karena sudah mendapatkan izin, namun izin diskusi mendadak dibatalkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Sehingga, kegiatan diskusi dilaksanakan di luar GIM.
Lihat juga: Tokoh Muda NU Se-Jawa Tengah Siap Menangkan Prabowo Presiden 2024
