BIMATA.ID, Bali – Anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Parta mengapresiasi tingkat kecilnya Non-Performing Loan (NPL) atau kredit macet dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Bali.
Data yang dirilis oleh Bank Himbara (BRI, BNI, Mandiri, BTN) menunjukkan bahwa tingkat NPL tersebut secara rata-rata berada pada angka nol koma.
Baca Juga : Gerindra Instruksikan Kadernya Bikin Posko Juang Prabowo di Tiap Kelurahan
Menurut Parta, pencapaian ini mencerminkan ketaatan para pelaku UMKM di Bali serta pertumbuhan signifikan dalam pemberian pinjaman KUR, terutama setelah masa pandemi Covid-19.
“Dalam kunjungan kerja Komisi VI ke Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, pada Rabu (4/10/2023), kami ingin mengucapkan terima kasih atas kinerja luar biasa yang ditunjukkan oleh pimpinan Bank Himbara, yaitu BRI, BNI, Mandiri, dan BTN. Upaya mereka dalam mendistribusikan KUR telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Bali,” ujar I Nyoman melalui keterangannya di Bali, Senin (9/10).
Selanjutnya, Legislator dari Bali tersebut juga menyatakan bahwa akses permodalan yang diberikan oleh Bank Himbara kepada pelaku UMKM di Bali berjalan dengan baik.
Simak Juga : Elektabilitas Prabowo Terus Meningkat, Mantan Aktivis 98: Menang Satu Putaran
Hal ini terbukti dengan peningkatan signifikan dalam pemanfaatan program KUR di Bali. Tingkat pertumbuhan pinjaman KUR yang cukup besar juga menunjukkan perbaikan yang berarti bagi UMKM di Bali setelah masa pandemi Covid-19.
“Selain itu, kita juga perlu memberikan apresiasi kepada para pelaku UMKM di Bali. Data yang ditunjukkan oleh seluruh bank Himbara menunjukkan bahwa tingkat NPL atau kredit macetnya adalah nol koma. Hal ini menunjukkan ketaatan yang tinggi dari pelaku UMKM di Bali yang menggunakan fasilitas KUR ini, dan itu adalah sebuah amanah. Mungkin ini juga sebagian karena kepercayaan masyarakat Bali terhadap karma dan karma phala,” imbuhnya