BIMATA.ID, Bali – Komisi XI DPR RI mengadakan Kunjungan Kerja dengan tujuan mengawasi implementasi regulasi dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali. Provinsi Bali menjadi fokus perhatian Komisi XI DPR karena memiliki beragam potensi sumber daya yang berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi XI DPR, I Gusti Agung Rai Wirajaya, saat membuka agenda kunjungan kerja di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Rabu (4/10/2023).
Ia juga mengapresiasi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali yang dinilai mengalami perkembangan positif setelah menghadapi Pandemi Covid-19.
“Kami berharap pencapaian ini dapat memberikan manfaat bagi bangsa dan negara, terutama dalam memperkuat prinsip-prinsip good governance,” ungkap Agung.
Baca Juga : Ketua Relawan YIM Sebut Prabowo Butuh Sosok Yusril Untuk Dampingi di Pilpres 2024
Pada bulan Agustus 2023, Laporan Perekonomian Provinsi Bali dari Bank Indonesia mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2023 terus terjaga konsisten. Sebelumnya, terdapat perlambatan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,09 persen (yoy), namun saat ini angka tersebut telah meningkat menjadi 5,60 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II 2023 dipengaruhi oleh kinerja sektor pariwisata yang tumbuh kuat. Peningkatan ini terjadi seiring dengan perayaan Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN) Idul Fitri dan Idul Adha, peningkatan jumlah cuti bersama, serta liburan akademik pertengahan tahun.
Kinerja fiskal Provinsi Bali tercermin dari realisasi belanja Pemerintah yang mencapai Rp23,84 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 15,59 persen (yoy) pada triwulan II 2023. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp20,62 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan realisasi belanja dari APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten/Kota yang digunakan untuk mendukung program-program daerah di Provinsi Bali.
Simak Juga : Survei LSI: Elektabilitas Prabowo Unggul Capai 34% versus Ganjar dan Anies
Tidak hanya itu, transaksi sistem pembayaran tunai di Provinsi Bali juga menunjukkan aliran uang kartal perbankan yang mengalami net outflow ke Bank Indonesia. Perekonomian Bali pada tahun 2023 diproyeksikan akan tumbuh dalam kisaran antara 5,00 persen hingga 5,80 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan tahun 2022 yang tumbuh sebesar 4,84 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Bali diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan aktivitas pariwisata di Provinsi Bali. Selain itu, tekanan inflasi di Bali juga diharapkan akan tetap terkendali dan berada dalam rentang sasaran inflasi nasional sebesar 3 persen (yoy).