BIMATA.ID, Lampung – Harga bahan bakar minyak (BBM) seperti Pertalite di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) Desa Way Haru, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, mencapai Rp17.000 per/liter.
“Kalau untuk harga BBM di desa ini cukup mahal, dimana harga per liter nya khususnya Pertalite itu mencapai Rp17 ribu per liter,” kata Aparatur Desa, Way Haru, Surohman, pada saat dihubungi dari Lampung Selatan, Selasa (17/10/2023).
Ia mengatakan, bahwa yang membuat harga bahan pokok dan BBM di wilayah itu mahal adalah akses jalan serta ongkos ojek yang tinggi.
Baca juga: Head to Head Survei H-3 Pendaftaran Capres, Elektabilitas Ganjar 36,21% Kalah Dari Prabowo 41,74%
“Kayanya walaupun ada SPBU juga kalau kondisi jalan kaya gitu (jelek) tetap harga barang nya mahal bang, karena yang bikin mahal itu adalah ongkosnya,” katanya.
Diketahui, dirinya serta masyarakat yang ada di wilayah Desa Way Haru, mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah pusat atau pihak Pertamina agar program BBM satu harga untuk wilayah 3T masuk di Desa Way Haru.
“Iya bang, memang pihak Pertamina harus hadir terkait masalah tingginya harga BBM di Pekon Way Haru,” ujarnya.
Lihat juga: Survei IPSOS: Jelang Pendaftaran Capres, Elektabilitas Ganjar dan Anies Tetap Kalah dari Prabowo
Sebelumnya pihak Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading mengembangkan program BBM satu harga dengan dua cara, yakni percepatan pembangunan BBM satu harga melalui bantuan perangkat percepatan dan meningkatkan kehandalan sarana dan fasilitas SPBU, dalam bentuk SPBU mini dan Pertamina Shop (Prestashop).
Sekedar informasi, Pertamina menjalankan amanah undang-undang menyediakan energi di seluruh pelosok negeri berdasarkan prinsip availability (ketersediaan), accessibility (terbukanya akses) affordability (kemampuan), acceptability (penerimaan pasar), dan sustainability (kesinambungan).